Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Korban meninggal akibat penyakit hepatitis akut misterius semakin bertambah.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah pasien yang meninggal akibat hepatitis akut dilaporkan bertambah dari tiga orang menjadi lima orang.
Nadia mengatakan, 5 pasien meninggal dunia ini dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Barat.
"5 orang meninggal dunia di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Barat," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).
Ia juga mengatakan, sebanyak 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di 5 provinsi yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Bangka Belitung.
Hingga saat ini, lanjut Nadia, beberapa pasien yang mayoritas berusia 1-6 tahun tersebut masih dalam perawatan.
"11 orang DKI Jakarta, Sumatera Barat 1, Jawa Timur 1, Bangka Belitung 1 dan Jawa Barat 1," ujarnya.
Baca Juga: 7 Gejala Awal dan Lanjutan Hepatitis Akut Misterius, Kenali dari Sekarang!
Kenali gejala hepatitis akut
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Kemenkes mengimbau agar masyarakat mengenali gejala hepatitis akut misterius. Dengan demikian, penderita bisa langsung mendapat penanganan yang tepat.
Berikut adalah gejala awal hepatitis akut:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Diare
- Kadang disertai demam ringan
Baca Juga: Ada 15 Kasus Dugaan Hepatitis Akut di Indonesia, Catat Gejala dan Cara Mencegahnya
Adapun gejala lanjutannya adalah:
- Air kencing berwarna pekat seperti teh
- Buang air besar berwarna putih pucat
Oleh karenanya, Menkes meminta agar para orang tua untuk segera memeriksakan anak dengan gejala tersebut ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.
“Kalau dia buang air besar dan kemudian mulai ada demam nah itu dicek SGPT- SGOT-nya. Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat. SGPT-SGOT normalnya di level 30-an, kalau sudah naik agak tinggi sebaiknya di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News