kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Sudah 2,88 Juta Produk UMKM Tayang di E-Katalog LKPP


Kamis, 08 Juni 2023 / 19:30 WIB
Sudah 2,88 Juta Produk UMKM Tayang di E-Katalog LKPP
ILUSTRASI. Makin banyak produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang masuk e-katalog.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makin banyak produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang masuk e-katalog.

Direktur Pengembangan Pasar Digital Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Yulianto Prihandoyo menyebut, hampir 60% produk yang ditayangkan di e-katalog merupakan produk dari UMKM dan koperasi.

Saat ini, total ada 2,88 juta produk UMKM dan koperasi yang sudah tayang di e-katalog.

"Untuk produk tayang UMKM sampai dengan hari ini sejumlah 2.888.366 produk. Total produk tayang 4.846.522, hampir 60% produk ditayangkan oleh UMKM," kata Yulianto kepada Kontan.co.id, Kamis (8/6).

Ia mengatakan, saat ini nilai transaksi dari produk UMKM dan koperasi yang ada di e-katalog sekitar Rp 36,7 triliun dari total transaksi tahun 2023 sebesar Rp 83 triliun.

"Kurang lebih 44% transaksi untuk UMKM," imbuhnya.

Baca Juga: Kemenhan Ajukan Anggaran Rp 350 Triliun untuk Tahun 2024

Yulianto menjelaskan, seperti arahan Presiden Joko Widodo target belanja UMKM tahun ini ialah 40% per belanja kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda).

Maka dalam peningkatan pengadaan barang dan jasa yang pro terhadap produk dalam negeri dan UMKM-koperasi, pemerintah melakukan beberapa strategi.

Pertama, penguatan regulasi dengan pengesahan RUU Pengadaan Barang/Jasa Publik. Kemudian melakukan revisi terhadap Peraturan Presiden (Perpres) No 16 Tahun 2018 mengenai Pengadaan Barang/Jasa (PBJ).

Kedua, pengembangan digitalisasi. Ketiga, profesionalisme SDM PBJ melalui peningkatan aktivitas pendidikan dan pelatihan SDM PBJ. Dan terakhir melakukan peningkatan sinergi antar Kementerian/Lembaga untuk peningkatan belanja pemerintah terhadap produk UMKM dan koperasi.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah RI (LKPP) Hendrar Prihadi melakukan inisiasi efisiensi belanja pemerintah.

Upaya tersebut dilakukan dengan penggabungan atau konsolidasi paket produk sejenis di lingkungan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (K/L/Pemda) sebagai bentuk strategi penguatan dan pemerataan perekonomian nasional.

"Total sampai per 7 Juni, jumlah efisiensi yang bisa kita lakukan kalau ini kemudian kita launching dan bisa dilaksanakan bersama-sama sudah mencapai Rp 1,69 triliun," kata Hendi dikutip dalam Kanal YouTube LKPP, Kamis (8/6).

Adapun untuk nilai rencana umum pengadaan (RUP) di LKPP tahun ini sebanyak Rp 1.066,4 triliun. Progres pelaksanaan per 29 Mei 2023 mencapai Rp 284,52 triliun atau 26,67% dari perencanaan.

Baca Juga: Konsolidasi Pengadaan Belanja Pemerintah, Kepala LKPP: Efisiensi Rp 1,69 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×