kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sudah 2,88 Juta Produk UMKM Tayang di E-Katalog LKPP


Kamis, 08 Juni 2023 / 19:30 WIB
Sudah 2,88 Juta Produk UMKM Tayang di E-Katalog LKPP
ILUSTRASI. Makin banyak produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang masuk e-katalog.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makin banyak produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang masuk e-katalog.

Direktur Pengembangan Pasar Digital Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Yulianto Prihandoyo menyebut, hampir 60% produk yang ditayangkan di e-katalog merupakan produk dari UMKM dan koperasi.

Saat ini, total ada 2,88 juta produk UMKM dan koperasi yang sudah tayang di e-katalog.

"Untuk produk tayang UMKM sampai dengan hari ini sejumlah 2.888.366 produk. Total produk tayang 4.846.522, hampir 60% produk ditayangkan oleh UMKM," kata Yulianto kepada Kontan.co.id, Kamis (8/6).

Ia mengatakan, saat ini nilai transaksi dari produk UMKM dan koperasi yang ada di e-katalog sekitar Rp 36,7 triliun dari total transaksi tahun 2023 sebesar Rp 83 triliun.

"Kurang lebih 44% transaksi untuk UMKM," imbuhnya.

Baca Juga: Kemenhan Ajukan Anggaran Rp 350 Triliun untuk Tahun 2024

Yulianto menjelaskan, seperti arahan Presiden Joko Widodo target belanja UMKM tahun ini ialah 40% per belanja kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda).

Maka dalam peningkatan pengadaan barang dan jasa yang pro terhadap produk dalam negeri dan UMKM-koperasi, pemerintah melakukan beberapa strategi.

Pertama, penguatan regulasi dengan pengesahan RUU Pengadaan Barang/Jasa Publik. Kemudian melakukan revisi terhadap Peraturan Presiden (Perpres) No 16 Tahun 2018 mengenai Pengadaan Barang/Jasa (PBJ).

Kedua, pengembangan digitalisasi. Ketiga, profesionalisme SDM PBJ melalui peningkatan aktivitas pendidikan dan pelatihan SDM PBJ. Dan terakhir melakukan peningkatan sinergi antar Kementerian/Lembaga untuk peningkatan belanja pemerintah terhadap produk UMKM dan koperasi.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah RI (LKPP) Hendrar Prihadi melakukan inisiasi efisiensi belanja pemerintah.

Upaya tersebut dilakukan dengan penggabungan atau konsolidasi paket produk sejenis di lingkungan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (K/L/Pemda) sebagai bentuk strategi penguatan dan pemerataan perekonomian nasional.

"Total sampai per 7 Juni, jumlah efisiensi yang bisa kita lakukan kalau ini kemudian kita launching dan bisa dilaksanakan bersama-sama sudah mencapai Rp 1,69 triliun," kata Hendi dikutip dalam Kanal YouTube LKPP, Kamis (8/6).

Adapun untuk nilai rencana umum pengadaan (RUP) di LKPP tahun ini sebanyak Rp 1.066,4 triliun. Progres pelaksanaan per 29 Mei 2023 mencapai Rp 284,52 triliun atau 26,67% dari perencanaan.

Baca Juga: Konsolidasi Pengadaan Belanja Pemerintah, Kepala LKPP: Efisiensi Rp 1,69 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×