kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Studi Kemenkes, Inilah Manfaat Vaksin Booster Di Tengah Serbuan Covid-19 Omicron


Jumat, 25 Februari 2022 / 17:19 WIB
Studi Kemenkes, Inilah Manfaat Vaksin Booster Di Tengah Serbuan Covid-19 Omicron
ILUSTRASI. Studi Kemenkes, Inilah Manfaat Vaksin Booster Di Tengah Serbuan Covid-19 Omicron


Sumber: covid19.go.id,Kementerian Kesehatan RI | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah terus menggencarkan pelaksanaan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster untuk masyarakat Indonesia yang memenuhi syarat. Penelitian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) vaksin booster memberikan banyak manfaat di tengah serbuan Covid-19 Omicron.

Per 24 Februari 2022, penerima vaksin Covid-19 dosis 3 atau booster sebanyak 9,23 juta. Jumlah penerima vaksin booster bertambah 261.132 orang dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, jumlah penerima vaksin Covid-19 dosis 1 sudah mencapai 190,31 juta warga. Sedangkan penerima vaksin Covid-19 dosis 2 mencapai 142,52 juta warga.

Pemerintah menargetkan sebanyak 208,26 juta penduduk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Dengan demikian, pencapaian vaksin Covid-19 dosis 1 sudah mencapai 91,38% dari target

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berusaha untuk melakukan percepatan program vaksinasi Covid-19 nasional. Vaksinasi menjadi salah satu komponen penting dalam strategi penanganan pandemi untuk menekan angka risiko sakit yang parah hingga kematian akibat Covid-19.

Pada tanggal  22 Februari  jumlah kasus aktif Covid-19 adalah 549.431 orang dengan jumlah total pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 37.638 pasien, dimana terdapat 813 dengan kondisi berat dan 185 pasien dengan kondisi kritis.

Baca Juga: Vaksin Dosis 1 Capai 91%, Ini Cara Download Sertifikat Tanpa Aplikasi PedulilIndungi

Dari analisa jumlah pasien 17.871 yang di rawat di RS pada periode 21 Januari-22 Februari 2022 terdapat  2.489 pasien meninggal dunia. Dimana sebagian besar dari pasien yang meninggal belum divaksinasi lengkap.  
 
''Pasien yang meninggal ini terdiri dari berbagai kategori kelompok, baik itu kelompok pasien lansia dan non lansia, kelompok pasien komorbid dan non komorbid, serta kelompok pasien yang belum divaksinasi dan telah divaksinasi. Angka kematian terpantau meningkat pada kelompok lansia, komorbid, dan yang belum melengkapi vaksinasi,'' ujar Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dalam keterangan tertulis.

Risiko kematian bagi non lansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin Covid-19 booster adalah 0,49%. Sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapat vaksin Covid-19 booster yakni 7,5%.

Risiko kematian non lansia tanpa komorbid yang telah vaksinasi Covid-19 lengkap dua dosis adalah 2,9%. Sedangkan risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin vaksin Covid-19 lengkap dosis yakni 22,8%.

Jumlah kematian pada kelompok yang memiliki komorbid yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak 739 kematian dibandingkan dengan yang telah mendapatkan booster hanya terdapat 20 kematian.
 
''Vaksinasi lengkap ditambah booster dapat memberikan perlindungan hingga 91% dari kematian, atau risiko terburuk lainnya akibat Covid-19. Oleh sebab itu, pemerintah terus mempercepat laju vaksinasi bekerja sama dengan pemerintah daerah, serta instansi-instansi lain, seperti TNI dan Polri mengingat pentingnya vaksinasi ini,'' ucap Nadia.

Nadia menyampaikan bahwa selama Februari ini, kecepatan suntikan harian berada pada kisaran 1-1,4 juta dosis per hari. ''Hingga kemarin (24/2) kita telah melaksanakan 190.451.523 vaksin dosis 1, 143.032.523 vaksin dosis 2, serta  9.460.523 vaksin booster. Lebih dari 50% dari total populasi 270 juta penduduk indonesia telah menerima vaksinasi dosis lengkap. Melihat laju vaksinasi saat ini, pemerintah menargetkan akan memenuhi vaksinasi lengkap pada 70% populasi masyarakat Indonesia pada Juni 2022. Kita berharap vaksinasi bisa berkontribusi besar untuk mencegah pasien bergejala berat hingga berisiko kematian akibat infeksi COVID-19,'' ungkap Nadia.

Meski telah mendapatkan vaksinasi lengkap atau telah menerima booster bukan berarti masyarakat bisa abai terhadap protokol kesehatan. ''Vaksinasi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan harus dijalankan secara berbarengan karena dua hal ini merupakan kunci kita dapat memutus rantai penyebaran virus Covid-19 dan melindungi anggota keluarga, termasuk orang tua, dari risiko terburuk,'' tutup Nadia.

Itulah manfaat vaksin Covid-19 booster untuk mencegah serbuan virus Omicron. Jadi, mari dapatkan vaksin Covid-19 booster.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×