Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Setelah sempat terhenti operasionalnya pada 2009 akibat banjir besar pada tahun 2007 lalu, stasiun Pompa Timur Waduk Pluit akhirnya beroperasi lagi.
Dengan pengoperasian stasiun pompa ini, banjir besar yang belakangan ini sering melanda jantung pusat Jakarta, salah satunya Istana Negara, diyakini tidak akan terjadi lagi.
T Iskandar, Kepala Balai Besar Ciliwung- Cisadane mengatakan bahwa pengoperasian kembali stasiun Pompa Timur Waduk Pluit ini dapat dilakukan setelah pemerintah, dengan menggunakan dana hibah dari pemerintah Jepang merestrukturisasi kembali pompa tersebut.
"Dana hibahnya mencapai Yen Jepang (JPY) 1,6 miliar, dan supervisinya JPY 9,5 juta," kata Iskandar di sela- sela acara peresmian Peresmian Proyek Pompa Pluit di Jakarta Kamis (27/3).
Iskandar mengatakan, stasiun pompa yang baru diselesaikan ini memiliki tiga buah pompa. Total kapasitas yang dimiliki oleh setiap pompa mencapai 5 meter kubik per detik. "Jadi, pompa itu bisa melayani coverage area sepanjang 34,2 kilometer persegi," katanya.
Noriyo Mitsuya, Menteri Luar Negeri Jepang berharap, dengan diresmikannya Stasiun Pompa Timur Waduk Pluit ini Jakarta, khususnya jalanan di sekitar Kedutaan Besar Jepang di kawasan MH Thamrin tidak akan tergenang banjir lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News