kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Ungkap Harga Batubara Hingga Minyak Kelapa Sawit Terkontraksi Cukup Dalam


Minggu, 26 November 2023 / 10:21 WIB
Sri Mulyani Ungkap Harga Batubara Hingga Minyak Kelapa Sawit Terkontraksi Cukup Dalam
ILUSTRASI. Harga komoditas global masih mengalami fluktuasi dipicu geopolitik dan faktor cuaca yang buruk.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, harga komoditas global masih mengalami fluktuasi dipicu geopolitik dan faktor cuaca yang buruk.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, fluktuasi harga komoditas global saat ini bahkan terkoreksi cukup dalam per November 2023, jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Dia merinci, misalnya saja harga minyak mentah global jenis brent mengalami kontraksi 5,9% (year to date/ytd). 

Baca Juga: Realisasi Penyaluran BBM Satu Harga Telah Mencapai 1,2 juta KL

“Harga minyak ini terkoreksi hampir 6%, sempat meningkat (di level US$ 80,85 per barel) tetapi melemah kembali,” ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN KITA, Jumat (26/11).

Ia juga mencatat harga natural gas harganya mengalami kontraksi 30,8% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Harga batubara juga mengalami kontraksi 69,7% ytd. Harga batubara ini lanjutnya, termasuk salah satu yang mempengaruhi perekonomian domestik.

Sementara itu minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mengalami penurunan harga 10,1% ytd, dan gandum juga mengalami penurunan harga 29% ytd.

“Berbagai komoditas pangan lain seperti wheat, soybean dan rice semuanya juga mengalami penurunan. Meskipun untuk rice, kita lihat cukup tinggi naiknya 2 bulan terakhir. Dan  ini dipengaruhi El nino dan dan mempengaruhi inflasi di berbagai negara. Termasuk Indonesia jadi faktor kenaikan inflasi yang perlu diwaspadai,” jelasnya.

Harga komoditas wheat atau gandum mengalami kontraksi 29% ytd, soybean atau kedelai mengalami kontraksi 3,4% ytd, dan beras mengalami kontraksi 3,2% ytd. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×