kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Sri Mulyani Sentil Kementerian/Lembaga yang Ngotot Minta Anggaran 100%


Rabu, 13 April 2022 / 16:24 WIB
Sri Mulyani Sentil Kementerian/Lembaga yang Ngotot Minta Anggaran 100%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta kepada kementerian/lembaga untuk menyusun anggaran belanjanya lebih baik lagi. Hal ini dikarenakan masih banyak kementerian/lembaga yang menyusun belanjanya hanya berpatokan pada tahun-tahun sebelumnya.

“Ada kementerian/lembaga yang kualitas untuk mendesain-nya masih harus diperbaiki. Jadi mereka biasanya meminta anggaran karena memang tahun lalu dapatnya sekian, ya, tahun ini dapatnya sekian plus dikit modifikasi kiri-kanan,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pelaksanaan Anggaran (PA) Tahun 2022, Rabu (13/4).

Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani juga mengungkap ada kementerian/lembaga yang tetap ngotot meminta anggaran 100% seperti tahun lalu, namun realisasi belanjanya rendah atau menurun dari tahun sebelumnya. Bahkan ada pimpinan kementerian/lembaga yang tidak ingin anggarannya dipotong.

Baca Juga: Hingga 1 April 2022, Realisasi Anggaran PEN Sebesar Rp 29,31 Triliun

“Apalagi kalau level pimpinan inginnya headline-nya kalau tahun lalu dapat 100 ya kalau tahun ini begitu dipotong sedikit rasanya dunia runtuh, Inginnya semua naik. ini mungkin pada saat waktu yang sama, waktu kita sampaikan bahwa, 5 tahun berturut-turut penyerapannya seperti ini, tetapi mereka tetap ngotot mintanya 100,” kata Sri Mulyani.

Oleh sebab itu, Sri Mulyani meminta kepada kementerian/lembaga untuk benar-benar dalam menyusun anggaran belanjanya sesuai dengan pencapaian output dan outcome.

“Desain dari anggarannya betul-betul pada pencapaian output, outcome, yaitu berarti berhubungan dengan indikator pembangunan tadi kualitas sumber manusia kita, seperti pendidikan, kesehatan, bantuan sosial belanja infrastruktur dan juga belanja-belanja lainnya yang sangat besar,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×