kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Sri Mulyani sebut tumpang tindih data bansos lebih baik daripada tidak dapat


Minggu, 10 Mei 2020 / 19:44 WIB
Sri Mulyani sebut tumpang tindih data bansos lebih baik daripada tidak dapat
ILUSTRASI. Pekerja menyusun bantuan paket sembako dari Presiden di Goodang.com, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (9/5/2020). Sebanyak 55.066 paket sembako dari Presiden siap didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu di Kota Tangerang guna mengurangi beb


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk mengatasi dampak wabah corona saat ini memang berpotensi menimbulkan adanya tumpang tindih data.

Menurut Sri Mulyani, adanya tumpang tindih ini disebabkan karena data bansos saat ini belum termasuk dengan data yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah (pemda). Namun, ia merasa tumpag tindih tersebut masih lebih baik daripada masyarakat tidak dapat bantuan sama sekali.

Baca Juga: Sri Mulyani prediksi pertumbuhan konsumsi pada triwulan II 2020 bisa memburuk

"Apakah kemungkinan akan ada tumpang tindih? Kemungkinan ada, tapi itu mungkin lebih baik daripada tidak dapat," ujar Sri Mulyani di dalam agenda telekonferensi daring, Jumat (8/5).

Risiko terjadinya tumpang tindih data ini, memang menjadi sesuatu yang sering muncul dalam pembahasan oleh pemerintah. Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan pihaknya akan terus membangun sistem jaminan sosial dengan lebih baik dan reliabel dari sisi pendataannya.

Sri Mulyani melanjutkan, meski belum termasuk dengan data dari pemda, tetapi penyaluran bansos oleh pemerintah pusat saat ini sudah mencakup sekitar 55% dari penduduk Indonesia.

Baca Juga: PNM sudah beri relaksasi pembiayaan kepada 35% nasabahnya yang terdampak corona




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×