kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani Sebut Subsidi BBM Melonjak pada April 2022


Senin, 23 Mei 2022 / 20:45 WIB
Sri Mulyani Sebut Subsidi BBM Melonjak pada April 2022


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, realisasi belanja subsidi terutama untuk subsidi energi hingga April 2022 meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu.

Realisasi subsidi hingga April ini telah mencapai Rp 48,5 triliun untuk subsidi regular, dan Rp 10,17 triliun untuk kurang bayar tahun sebelumnya. Sementara pada tahun lalu, realisasi subsidi regulernya lebih rendah yakni Rp 32,78 triliun dan kurang bayarnya Rp 7,95 triliun.

Menurutnya, naiknya belanja subsidi energi dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP), percepatan pencairan kurang bayar subsidi energi, dan peningkatan volume penyaluran barang bersubsidi.

“Kenaikan harga komoditas berdampak terhadap meningkatnya beban subsidi BBM dan LPG. Realisasi subsidi BBM dan LPG sampai dengan April 2022 sudah mencapai 44% dari pagu APBN 2022,” tuturnya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (23/5).

Baca Juga: Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Dihantui Empat Tantangan Global yang Harus Diwaspadai

Menurutnya, kompensasi BBM Rp 18,1 triliun (belanja lain lain) telah dibayarkan untuk memenuhi kewajiban pemerintah atas penugasan penyediaan pasokan BBM dalam negeri.

Adapun, Sri Mulyani menjelaskan untuk gas LPG dan BBM lonjakan subsidinya sudah naik 50%, tahun lalu hanya 23,2% sedangkan saat ini mencapai 34,8%. Sementara untuk listrik masih lebih rendah atau -15,3% yakni 11,6% pada tahun ini dan 12,7% tahun lalu.

Kemudian  untuk pupuk menurun -35,7% yaitu tahun ini 1,8% dan tahun lalu 2,8%, bunga kredit program meningkat drastis 1.085,7% yaitu 8,3% tahun ini dan 0,7% tahun lalu, selanjutnya untuk subsidi non energi lainnya menurun -50% alias 0,1% tahun ini dan 0,3% tahun lalu.

Lebih lanjut, dari realisasi subsidi regular Rp 46,45 triliun, disalurkan untuk BBM jni  solar dan minyak tanah sebanyak 4,1 juta kiloliter, gas LPG 3 kg sebesar 1,9 juta MT, pelanggan listrik bersubsidi kepada 38,4 juta, pupuk sebanyak 3 juta ton, debitur KUR kepada 2,7 juta, kredit KUR sebanyak Rp 125,6 triliun, dan subsidi perumahan sebanyak 38,4 ribu unit.

Baca Juga: Realisasi Perlindungan Sosial Mencapai Rp 129 triliun Hingga April 2022

“(Subsidi semuanya meningkat) menggambarkan aktivitas ekonomi yang mulai pulih, permintaan terhadap barang yang bersubsidi juga melonjak. Kita juga akan minta ke Pertamina untuk mengendalikan jumlah barang bahan baku energi yang disubsidi, karena kita tidak bisa membiarkan volumenya tidak terbatas,” jelasnya.

Sri Mulyani mengungkapkan, pada Kamis pekan lalu pemerintah sudah mendapat persetujuan DPR untuk menambah alokasi subsidi dan kompensasi. Untuk tahun ini pemerintah akan membayarkan tambahan subsidi Rp 74,9 triliun yaitu untuk BBM dan LPG sebesar Rp 71,8 triliun sedangkan untuk listrik Rp 3,1 triliun.

Baca Juga: Hingga April 2022, Surplus APBN Mencapai Rp 103,1 Triliun

“Ditambah lagi kompensasi yang di mana kita mohon kepada DPR untuk menyetujui Rp 227 triliun untuk tambah kompensasi BBM untuk tahun ini Rp 194,7 triliun maupun kompensasi tahun lalu Rp 83,8 triliun yang akan segera bisa dibayarkan,” kata Sri Mulyani.

Lalu, untuk listrik tambahan dan kompensasi tahun lalu Rp 24,6 triliun diharapkan bisa dibayarkan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×