kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi Perlindungan Sosial Mencapai Rp 129 triliun Hingga April 2022


Senin, 23 Mei 2022 / 18:20 WIB
Realisasi Perlindungan Sosial Mencapai Rp 129 triliun Hingga April 2022
ILUSTRASI. Warga melintas di depan mural bergambar pencegahan penularan Covid-19 di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (21/08). Realisasi Perlindungan Sosial Mencapai Rp 129 triliun Hingga April 2022.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja untuk perlindungan sosial (perlinsos) telah mencapai Rp 129 triliun hingga April 2022, meningkat 2,88% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 124 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, belanja perlinsos dipengaruhi oleh percepatan penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan langsung tunai (BLT), dan peningkatan realisasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), gas LPG, dan peningkatan realisasi BLT Desa.

“Belanja perlinsos lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 124 triliun. Belanja perlinsos kali ini kombinasi bansos regular dan bansos yang berhubungan dengan PC PEN,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (23/5).

Dia memerinci, realisasi yang sebesar Rp 129 triliun terdiri dari Rp 72,3 triliun belanja Non Program Ekonomi Nasional (PEN) dan Rp 56,7 triliun untuk belanja PEN.

Baca Juga: Informasi dan Layanan Pertanahan Dapat Diakses Lewat Aplikasi Sentuh Tanahku

Sri Mulyani mengatakan, tingginya  belanja perlinsos kali ini menunjukan pemerintah siap siaga untuk memberikan bantalan sosial Ketika masyarakat menghadapi guncangan yang luar biasa. Misalnya pandemi, pemulihan ekonomi, dan saat ini guncangan harga-harga barang.

Adpaun, belanja di Kementerian Sosial (Kemensos) adalah yang utama telah menyalurkan bantuan dalam program keluarga harapan (PKH) tahap II kepada 10 juta keluarga, penyaluran bantuan kartu sembako (2 bulan) untuk 18,8 juta keluarga, dan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada 19,3 juta keluarga.

“Selain itu Kemenkes juga melakukan penyaluran bantuan iuran Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional kepada 84,9 juta jiwa,” jelasnya.

Kemudian, kinerja belanja non K/L dalam bentuk subsidi meningkat, diantaranya diberikan untuk subsidi LPG Rp 30,5 triliun (2021 Rp 16,9 triliun). Selain itu, untuk subsisi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 7,7 triliun (2021 Rp 700 miliar).

Baca Juga: Buka Prakerja.go.id, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 30 Dimulai

Lalu, untuk belanja transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) juga meningkat, dimanfaatkan untuk penyaluran BLT Desa kepada 6,1 juta KPM sebesar Rp 7,5 triliun (2021 Rp 1,1 triliun).

“Program perlinsos realisasinya sangat tinggi, terutama pada masa pemulihan ekonomi di kuartal I sampai dengan April pada saat merasakan guncangan yang makin tinggi,” imbuh Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×