Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2022 masih mencetak surplus. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, surplus APBN 2022 hingga April 2022 sebesar Rp 103,1 triliun atau setara 0,58% Produk Domestik Bruto (PDB).
Bendahara negara membanggakan kinerja keuangan Indonesia ini. Ia pun membandingkan, surplus hingga April 2022 ini jauh lebih tinggi dari surplus per Maret 2022 yang sebesar Rp 10,3 triliun atau setara 0,08% PDB.
Pun bila dibandingkan dengan kinerja hingga April tahun lalu atau April 2021, ini didapuk jauh lebih tinggi. Pasalnya, pada periode sama tahun lalu, APBN tercatat defisit Rp 138,2 triliun atau 0,81% PDB.
“Sampai akhir April 2022 ini berarti kondisi sangat surplus. Sangat besar surplusnya. Bahkan, keseimbangan primer pun juga mencatatkan surplus,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (23/5) secara daring.
Baca Juga: Meski Inflasi Tinggi, Tak Mengubah Bunga Acuan
Adapun, keseimbangan primer per April 2022 tercatat surplus Rp 220,9 triliun atau lebih tinggi dari surplus keseimbangan primer per Maret 2022 yang sebesar Rp 94,7 triliun. Ini juga lebih baik dari keseimbangan primer per April 2021 yang pada waktu itu defisit Rp 36,5 triliun.
Nah, surplus APBN per April 2022 ini kemudian didorong oleh pendapatan negara yang lebih besar daripada belanja negara. Sri Mulyani memerinci, pendapatan negara per April 2022 tercatat Rp 853,6 triliun dan belanja negara tercatat Rp 750,5 triliun.
Realisasi pendapatan negara hingga April 2022 ini meningkat 45,9% dari realisasi pendapatan periode sama tahun lalu. Didukung oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp 676,1 triliun atau tumbuh 49,1% yoy dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat Rp 750,5 triliun atau tumbuh 3,8% year on year (yoy).
Sedangkan belanja negara terpantau tumbuh 3,8% dari realisasi belanja periode sama tahun lalu. Ini terdiri dari belanja pemerintah pusat yag tercatat Rp 508,0 triliun atau tumbuh 3,7% yoy dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang tercatat Rp 242,4 triliun atau tumbuh 4,0%.
Baca Juga: Tiga Hal Ini Jadi Pertimbangan Dalam Penyusunan Kebijakan Makro dan Fiskal 2023
Lebih lanjut, dengan kinerja APBN 2022 per April 2022 yang ciamik, pembiayaan anggaran pun turun tajam. Sri Mulyani hanya merealisasikan Rp 142,7 triliun bagi pembiayaan anggaran atau anjlok 64,1%.
“Ini adalah suatu prestasi, konsolidasi APBN yang baik. Kami akan gunakan surplus APBN ini untuk menjadi bantalan yang bisa diandalkan oleh rakyat dan perekonomian negara,” tandas Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News