Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
Kemudian, pemerintah menargetkan penerbitan SBN sepanjang Kuartal II sampai dengan Kuartal IV tahun ini senilai Rp 856,8 triliun. Penerbitan SBN selama masa penanganan Corona ini, tidak akan dilakukan melalui seri khusus atau pandemic bonds.
Penerbitan SBN ini menjadi bagian dari penerbitan SBN secara keseluruhan, yaitu akan dipenuhi melalui lelang di pasar domestik, penerbitan SBN ritel, mekanisme penjualan surat utang secara bilateral (private placement), dan penerbitan SBN valuta asing (valas).
Menurut Sri Mulyani, pada periode kuartal II sampai dengan kuartal IV-2020, rata-rata nilai lelang SBN per 2 minggu akan berkisar antara Rp 35 - 45 triliun.
Baca Juga: Nadiem Makarim izinkan dana BOS dipakai membayar guru honorer
Sebagai perbandingan, rata-rata lelang SBN pada periode yang sama di tahun sebelumnya berkisar antara Rp 7,8 - 21,9 triliun. Apabila target lelang ini tidak tercapai, maka Bank Indonesia (BI) akan berfungsi sebagai pembeli last resort.
"Kami mengedepankan transparansi, sustainabilitas, serta kredibilitas dari APBN. Pasalnya, itu menjadi sangat penting terutama pada suasana yang sangat kritis dalam menghadapi situasi di mana volatilitasnya juga sangat tinggi," kata Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News