kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani sebut inflasi bergantung pada penanganan pandemi


Selasa, 01 Desember 2020 / 17:41 WIB
Sri Mulyani sebut inflasi bergantung pada penanganan pandemi
ILUSTRASI. Warga membeli kebutuhan bahan pangan. KONTAN/Baihaki/22/3/2020


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan di tahun ini inflasi bakal berada di level 1,5% year on year (yoy), atau di atas prediksi awal tahun sebesar 3%. Menkeu bilang laju inflasi akan tergantung dari penanganan pandemi virus corona.

Hari ini (1/12) Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hingga November inflasi tahunan sebesar 1,59% yoy. Sementara khusus di bulan November inflasi sebesar 0,28 month to month (mtm). 

Tidak heran dengan laporan BPS tersebut, Menkeu mengatakan dampak pandemi Covid-19 jelas menggerus daya beli masyarakat seiring dengan pembatasan sosial untuk meredam penyebaran virus corona.

Kata Menkeu, pelemahan daya beli masyarakat pun terjadi hampir di seluruh negara di dunia seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan negara-negara di Asia. “Mereka bergulat bahwa bagaimana bisa kembali lagi menjalankan kegiatan ekonomi tanpa memperburuk dampak Covid-19,” kata Menkeu dalam Konferensi Pers, Selasa (1/12).

Baca Juga: Pulihkan ekonomi, Menkeu dorong belanja Rp 1.067,2 triliun pada kuartal IV-2020

Untuk menjaga daya beli masyarakat, Menkeu mengatakan pemerintah pusat dan daerah berkomitmen untuk segera merealisasikan anggaran belanja sebesar Rp 1.067,2 triliun di sisa akhir tahun ini. Utamanya ditujukan untuk perlindungan sosial masyarakat miskin.

Di sisi lain, Menkeu mengatakan tahun depan inflasi bakal terkendali di level 3% seiring dengan pemulihan ekonomi. Namun dengan catatan, pengendalian pandemi dari sisi kesehatan bisa berjalan lancar termasuk penemuan vaksin hingga vaksinasi. 

Salah satu sentiment positif daya beli masyarakat akan membaik di tahun depan yakni pulihnya sektor pariwisata. Menkeu menyampaikan dirinya mendapat laporan dari Menteri Pariwisata (Menpar) bahwa beberapa hotel di Bali ekonominya sudah mulai recovery sejak akhir tahun ini.

Hanya saja, Menkeu mengimbau pemulihan ekonomi di sektor pariwisata pun harus dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan. “Jadi demand side tergantung daripada Covid-19, nah ini yang perlu terus menjadi perhatian kita,” kata Menkeu.

Selanjutnya: Investasi pemerintah ke BUMN masih mini, per November baru Rp 4,15 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×