kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sri Mulyani sampaikan pentingnya literasi keuangan untuk perkuat ekonomi nasional


Selasa, 03 Agustus 2021 / 13:44 WIB
Sri Mulyani sampaikan pentingnya literasi keuangan untuk perkuat ekonomi nasional
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sampaikan pentingnya literasi keuangan untuk perkuat ekonomi nasional.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bekerja sama dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FKPPPK) menyelenggarakan acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) secara virtual.

Pelaksanaan Like It merupakan salah satu upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan kepada generasi muda dan masyarakat dalam rangka memperbesar basis investor ritel serta mengembangkan sektor keuangan di Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui distribusi pendapatan yang lebih merata, penurunan kemiskinan dan stabilitas sektor keuangan.

Untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif, maka Sri Mulyani mengatakan, diperlukan peningkatan literasi keuangan di masyarakat. Upaya meningkatkan tingkat literasi keuangan bukan menjadi tugas satu atau dua pihak saja. Hal ini merupakan tugas semua otoritas, dan perlu melibatkan semua stakeholders, termasuk generasi muda dan masyarakat.

Baca Juga: Undang investor ritel untuk kembangkan pasar keuangan, begini kata gubernur BI

“Salah satu yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk melakukan edukasi dan sekaligus memberikan pilihan instrument investasi bagi masyarakat adalah kami menerbitkan Surat Berharga Negara dalam bentuk ritel (SBN Ritel). SBN Ritel ini selalu kita pasarkan dan saya minta kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko terus melakukan edukasi publik. Dan Alhamdulillah saya lihat kemajuanya sangat baik. Basis investor kita terus meluas," kata Menkeu, Selasa (3/8).

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menempatkan dananya di instrumen investasi yang aman tercermin dari meningkatnya penjualan SBN ritel di masa pandemi. Tercatat SBN ritel seri SBR010 yang diterbitkan di bulan Juli 2021 mencapai rekor penjualan tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel non-tradable, baik dari jumlah investor maupun nominal.

Menkeu juga menyampaikan bahwa kemudahan untuk melakukan pemesanan secara online membuat masyarakat menjadikan SBN ritel sebagai pilihan investasi yang utama di saat masih terbatasnya mobilitas masyarakat. “Dengan kita bisa memberi opsi investasi kepada masyarakat berupa SBN ritel, mereka bisa melakukan seperti belanja online”.

Baca Juga: Orang Tua dan Guru Dituntut Kreatif Dalam Menghadirkan Suasana Belajar

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa terdapat tiga alasan peran basis investor ritel sangat penting dalam rangka mengembangkan pasar keuangan di Indonesia. Pertama, perlu investor ritel untuk membangun negeri dan menginvestasikan dana untuk negeri.

Kedua, dengan semakin banyaknri investor ritel, tingkat perputaran uang akan baik sehingga mendukya partisipasi daung efektivitas kemajuan ekonomi. Ketiga, basis investor ritel sangat diperlukan untuk memperkuat ketahanan ekonomi, khususnya pasar keuangan. Hal ini merupakan bagian dari reformasi struktural. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×