Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) semakin gencar dalam meningkatkan cadangan devisa. Kebijakan ini tidak terlepas agar mata uang rupiah tetap stabil di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Oleh karena itu, pemerintah dan BI akan memastikan lebih banyak devisa hasil ekspor (DHE) yang parkir lebih lama di perbankan dalam negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, revisi aturan DHE tersebut tidak akan merugikan atau menzalimi para eksportir. Hal ini dikarenakan pemerintah akan memberikan sejumlah insentif bagi eksportir yang akan menempatkan hasil ekspornya di Indonesia.
Baca Juga: Antisipasi Ketidakpastian Ekonomi, Pemerintah Siapkan 5% Anggaran untuk Pencadangan
Hanya saja, Sri Mulyani tidak menjelaskan secara detail seperti apa insentif perpajakan yang akan diberikan oleh pemerintah. Namun yang pasti, pemerintah bersama BI tengah mendesain insentif yang menguntungkan bagi eksportir yang menempatkan DHE-nya lebih lama di dalam negeri.
"Kita punya instrumen perpajakan, jadi ini yang akan kita gunakan bersama-sama untuk supaya yang punya devisa tidak merasa terzolimi, karena anda sebetulnya tidak kehilangan oppoturnity," ujar Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (28/2).
Selain itu, Sri Mulyani juga meyakinkan bahwa aturan DHE tersebut akan mendongkrak cadangan devisa Indonesia sehingga membuat perekonomian Indonesia lebih stabil.
"Policy dan regulacy yang digunakan termasuk DHE itu untuk kebaikan kita semuanya. Jadi, bukan untuk memastikan atau menghalangi suatu kegiatan ekonomi dan kalau Indonesia stabil ekonominya tumbuh terus yang beruntung juga seluruh pengusaha-pengusaha termasuk para eksportir itu," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Automatic Adjustment Tak Ganggu Anggaran Prioritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News