kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani mematok target pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 5%


Jumat, 11 September 2020 / 10:51 WIB
Sri Mulyani mematok target pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 5%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mematok target pertumbuhan ekonomi 2021 ke titik tengah 5% dari estimasi sebelumnya 4,5%-5,5%. Menkeu menyebut, outlook pertumbuhan ekonomi jadi 5% merupakan pertimbangan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI setelah yang cukup bijak setelah melalui beberapa kali rapat kerja.

“Titiknya di 5% keputusan yang tepat dan baik yang menggambarkan harapan tapi juga kehati-hatian, kita melihat eskalasi ketidakpastian dan masih berlangsung di 2021,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Banggar DPR RI, Jumat (11/9).

Adapun selain asumsi pertumbuhan ekonomi, beberapa indikator yang pemerintah tetapkan dalam outlook dasar ekonomi makro tahun depan antara lain inflasi di level 3%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar Rp 14.600.

Baca Juga: PSBB diperketat, Aprindo berharap mall dan peritel modern tak ikut ditutup

Tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun 7,29%. Lifting minyak mentah Indonesia 705 ribu barel per hari dengan asumsi harga US$ 45 per barel. Lifting gas bumu 1.007 ribu barel setara minyak per hari. Lalu cost recovery US$ 8 miliar.

Sementara itu, sasaran indikator pembangunan 2021 yakni tingkat pengangguran terbuka 7,7%-9,1%. Tingkat kemiskinan 9,2%-9,7%. Gini ratio 0,377-0,379. IPM 72,78-72,95. Lalu, nilai tukar petani di level 102 dan nilai tukar nelayan 104. “Ini yang menjadi basis asumsi kita yang menjadi penghitung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021,” ujar Menkeu.

Selanjutnya: Dorong daya beli, Menperin usulkan pajak mobil baru 0% sampai Desember 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×