Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menjelang akhir masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meluncurkan buku The Authorized Biography, No Limits: Reformasi Dari Hati.
Buku setebal 577 halaman ini diluncurkan perdana pada Jumat (20/9) di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan. Ditulis oleh Co-founder dan Chief Executive Officer Katadata Metta Dharmasaputra.
Baca Juga: Wajib Pajak Bisa Gugat DJP Terkait Kebocoran 6 Juta Data NPWP
Buku ini menceritakan awal mula dirinya ditugaskan untuk mengisi jabatan penting di Dana Moneter Internasional (IMF) mewakili Indonesia pada 2002 lalu, kisah berbekal satu koper dari Washington DC, Amerika Serikat menuju Tanah air dan terpilih menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004.
Kemudian juga menceritakan kisahnya menjadi Menteri Keuangan perempuan pertama sekaligus dengan jabatan terlama setelah Ali Wardhana.
Sri Mulyani menceritakan, awal mula tercetus menulis buku ini di penghujung tahun 2019. Ia telah melewati banyak momen penting dalam 20 tahun terakhir, mulai dari krisis keuangan global, hingga pandemi Covid-19.
Baca Juga: Jokowi Buka Suara Terkait Peretasan 6 Juta Data NPWP
“Saya merasa, wah ini pengalaman menghadapi berbagai masalah kayaknya perlu di rekam, kemudian dibukukan sehingga untuk the next generation teknokrat atau siapa-siapa pejabat yang sudah punya untuk dilihat,” tutur Sri Mulyani dalam peluncuran buku tersebut, Jumat (20/9).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan, kisah perjalanan Sri Mulyani pantas untuk didokumentasikan karena terdapat banyak pemikirannya yang sifatnya berkembang.
“Sifatnya pasif knowledge ada di dalam kepalanya masing-masing dan ini harus kita tarik, keluarkan dan kita dokumentasikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, buku ini akan merekam perjalanan panjang reformasi di Kementerian Keuangan hingga menjadi seperti saat ini.
Baca Juga: Sri Mulyani Tegaskan Komitmen Pemerintah dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
“Saya ingin menyampaikan satu kalimat yang sering diulang-ulang oleh Ibu Sri Mulyani. Mungkin sudah mulai jadi trademark, yaitu 'jangan pernah lelah mencintai Indonesia'. Ini adalah kalimat yang simple sekali tapi maknanya luar biasa mendalam, dan di sepanjang saya mendapati Ibu Sri Mulyani, ini setiap kali disampaikan selalu lekat di hati orang-orang yang mendengarnya,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News