kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Menkeu Sri Mulyani Dorong AIIB Buka Lebih Banyak Pembiayaan untuk Pembangunan


Kamis, 26 Juni 2025 / 18:56 WIB
Menkeu Sri Mulyani Dorong AIIB Buka Lebih Banyak Pembiayaan untuk Pembangunan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat pertemuan tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) di China.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk mengoptimalkan neracanya guna membuka lebih banyak pembiayaan untuk pembangunan, dan mendesak AIIB untuk meningkatkan keterjangkauan pembiayaannya.

Hal ini dikemukakan Sri Mulyani saat menghadiri menghadiri pertemuan tahunan AIIB, dengan tema ”connecting for development, collaborating for prosperity” pada 24 sampai 26 Juni 2025 di Beijing, RRT.

Adapun Sri Mulyani juga mendorong AIIB untuk berinvestasi lebih banyak dalam persiapan proyek, dan mendukung anggotanya untuk mengembangkan proyek yang bankable dan berkualitas tinggi.

Baca Juga: Hadapi Dinamika Global, Sri Mulyani Dorong Diversifikasi Pasar Ekspor

Menatap satu dekade ke depan, Indonesia berharap AIIB terus memprioritaskan kebutuhan negara-negara anggota di kawasan Asia, antara lain melalui penguatan konektivitas regional, peningkatan skala pembiayaan iklim, serta mendorong keterlibatan lebih besar dari sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

“Kami meyakini bahwa AIIB akan tetap menjadi mitra terpercaya dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, kemakmuran kawasan, dan ketahanan lintas generasi.” ujar Menkeu Sri Mulyani, mengutip keterangan tertulis, Kamis (26/6).

Dalam kurun waktu hanya satu dekade, AIIB telah berkembang dari 57 negara pendiri menjadi lebih dari 110 anggota di seluruh dunia.

AIIB juga telah menyetujui investasi senilai lebih dari US$ 60 miliar di 38 negara anggota, yang secara signifikan membantu menjembatani kesenjangan infrastruktur yang selama ini menghambat pembangunan di kawasan Asia.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa tata kelola AIIB yang unik dapat menjawab tantangan pendanaan infrastruktur bagi negara yang membutuhkan bantuan pendanaan.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Bertemu Menkeu Jerman,Bahas Tarif Trump Hingga Kerjasama Uni Eropa

Hal ini menjadikan AIIB sebagai bank yang dibangun oleh kawasan, untuk kawasan, dan bersama kawasan.

Melalui AIIB, China menunjukkan bahwa kepemimpinan global tak harus eksklusif, tetapi bisa dibangun di atas kemitraan dan inklusivitas.

Melalui kemitraan dengan AIIB selama hampir satu dekade juga, Indonesia telah menerima dukungan dari AIIB dalam berbagai proyek infrastruktur yang tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga memperkuat konektivitas dan inklusi di wilayah-wilayah terpencil.

“Indonesia tidak hanya menerima pembiayaan dari AIIB, tetapi juga menawarkan pengalaman komprehensif dalam implementasi proyek dan program di Indonesia yang memperkaya perspektif institusi AIIB.” pungkas Sri Mulyani.

Selanjutnya: Krakatau Steel (KRAS) Gelar RUPS, Tunjuk Petinggi Bentoel Jadi Komisaris Utama

Menarik Dibaca: Endeavor Indonesia Dorong Startup Fokus pada Bisnis Berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×