kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Sri Mulyani: Indonesia Butuh Rp 10.000 Triliun untuk Bangun Infastruktur Hingga 2029


Jumat, 13 Juni 2025 / 03:45 WIB
Sri Mulyani: Indonesia Butuh Rp 10.000 Triliun untuk Bangun Infastruktur Hingga 2029
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom. Sri Mulyani Indrawati menyoroti kebutuhan mendesak Indonesia untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kebutuhan mendesak Indonesia untuk mempercepat pembangunan infrastruktur demi meningkatkan konektivitas dan memastikan akses yang merata. Namun, ia menekankan bahwa pendanaan tetap menjadi kendala krusial, terutama di tengah tekanan global yang meningkat.

Sri Mulyani menegaskan, total kebutuhan investasi infrastruktur untuk periode 2025 hingga 2029 diperkirakan mencapai angka fantastis, yaitu sekitar US$ 625 miliar atau setara Rp 10.000 triliun.

Baca Juga: Mendagri Ingatkan Pemda Segera Buat Regulasi Pembatasan Tempat Merokok

Angka ini mencerminkan skala tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis dan sosial ekonomi yang beragam.

Sayangnya, anggaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, hanya akan mampu menutupi sekitar 40% dari total kebutuhan tersebut.

"Jadi kita pasti menghadapi kesenjangan pendanaan ini," ujar Sri Mulyani dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/6).

Untuk mengatasi defisit pendanaan ini, Sri Mulyani menegaskan perlunya partisipasi aktif dari sektor swasta serta dukungan dari berbagai mitra internasional.

Selain itu, ia juga mendorong penciptaan mekanisme pendanaan inovatif sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan investasi yang besar tersebut.

Baca Juga: Gaji ke-13 Resmi Cair, Sri Mulyani: Bisa Jadi Multiplier Effect bagi Ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×