kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.220   131,42   1,62%
  • KOMPAS100 1.141   22,21   1,98%
  • LQ45 818   21,33   2,68%
  • ISSI 289   3,24   1,14%
  • IDX30 428   12,38   2,98%
  • IDXHIDIV20 486   16,20   3,45%
  • IDX80 127   2,58   2,08%
  • IDXV30 134   1,20   0,90%
  • IDXQ30 136   4,61   3,51%

Sri Mulyani Bertemu Menkeu Arab Saudi dan Qatar Bahas Konflik di Timur Tengah


Rabu, 25 Juni 2025 / 14:43 WIB
Sri Mulyani Bertemu Menkeu Arab Saudi dan Qatar Bahas Konflik di Timur Tengah
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan defisit APBN hingga 31 Maret 2025 yakni sebesar Rp104,2 triliun atau 0,43 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), berjalan sesuai dengan desain yang telah ditetapkan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Menteri Keuangan Saudi Arabia Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Alkuwari di sela Pertemuan Tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Sri Mulyani mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut membicarakan situasi perang yang sedang terjadi di Timur Tengah dan dampak negatif pada aspek kemanusiaan dan ketidakpastian yang diakibatkan yang akan sangat negatif pada ekonomi seluruh dunia.

“Kemarin sore bertemu Menteri Keuangan Saudi Arabia Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Alkuwari di sela Pertemuan Tahunan AIIB,” tutur Sri Mulyani dalam postingan akun instagramnya @smindrawati, Rabu (25/6).

Baca Juga: Bertemu Menkeu Arab Saudi dan Qatar, Sri Mulyani Bahas Dampak Perang Timur Tengah

Ia mengungkapkan, pihaknya dengan Saudi Arabia dan Qatar berharap kondisi di Timur Tengah segera mereda dan mencapai kesepakatan perdamaian untuk kepentingan seluruh umat manusia.

Sebagaimana diketahui, Konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang meletus pada 13 Juni 2025 telah mengubah dinamika geopolitik di Timur Tengah secara signifikan.

Serangan Israel terhadap hampir 100 target strategis Iran, termasuk fasilitas nuklir, dibalas oleh Iran dengan gelombang serangan drone dan rudal ke wilayah Israel. Ketegangan ini memicu kekhawatiran global terhadap stabilitas energi dan keamanan kawasan.

Baca Juga: Indonesia Bersiap! Sri Mulyani Akui Ketidakpastian Global Saat Ini Bersifat Permanen

Terdapat beberapa dampak dari konflik tersebut, diantaranya, lonjakan harga minyak dan gas alam disertai kenaikan biaya pengiriman. Harga minyak mentah WTI dan Brent melonjak hampir 7% dalam sepekan terakhir.

Kemudian, ancaman terhadap Selat Hormuz, jalur air strategis antara Iran dan Oman yang dilalui 30% perdagangan minyak global melalui laut. Gangguan di jalur ini akan menimbulkan risiko besar terhadap keamanan energi global.

Baca Juga: Sri Mulyani Temui Wakil IMF, Tegaskan Komitmen Jaga Defisit APBN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×