kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Sri Mulyani beberkan tantangan dalam negeri yang hambat pertumbuhan ekonomi


Senin, 20 Mei 2019 / 13:30 WIB
Sri Mulyani beberkan tantangan dalam negeri yang hambat pertumbuhan ekonomi


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia tertahan di kisaran 5%. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi upaya pembangunan ekonomi dalam negeri.

Pasalnya Indonesia dalam risiko jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap.

"Jika tidak melakukan upaya-upaya serius, Indonesia menghadapi risiko middle income trap," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di gedung DPR, Senin (20/5).

Dia menambahkan kapasitas perekonomian Indonesia untuk tumbuh tinggi mengalami kendala keterbatasan output potensialnya. Lantaran infrastruktur pendukung belum terdistribusi dan merata.

Padahal sumber potensi pertumbuhan ekonomi tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Akibatnya industri manufaktur hanya terkonsentrasi di Jawa. "Sehingga terkendala pertumbuhannya," imbuhnya.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi masih didukung oleh perekonomian pulau Jawa dan Sumatra. Pulau Jawa menyumbang sekitar 59,03% dalam pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019, sedangkan Sumatra mendukung 21,36%. Sisanya didukung oleh perekonomian Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, NTB dan Papua.

Selain itu, Indonesia juga tengah menghadapi perubahan demografi. Potensi penduduk muda belum optimal dimanfaatkan, baik yang disebabkan oleh kualitas pendidikan atau pun ketidaksesuaian penawaran tenaga kerja dengan kebutuhan industri.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Indonesia juga dituntut untuk mampu mengakselerasi transformasi struktural dengan mengadopsi revolusi industri 4.0. Sementara itu ketidakpastian perekonomian global diperkirakan masih berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×