kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sri Mulyani beberkan tantangan dalam negeri yang hambat pertumbuhan ekonomi


Senin, 20 Mei 2019 / 13:30 WIB
Sri Mulyani beberkan tantangan dalam negeri yang hambat pertumbuhan ekonomi


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia tertahan di kisaran 5%. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi upaya pembangunan ekonomi dalam negeri.

Pasalnya Indonesia dalam risiko jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap.

"Jika tidak melakukan upaya-upaya serius, Indonesia menghadapi risiko middle income trap," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di gedung DPR, Senin (20/5).

Dia menambahkan kapasitas perekonomian Indonesia untuk tumbuh tinggi mengalami kendala keterbatasan output potensialnya. Lantaran infrastruktur pendukung belum terdistribusi dan merata.

Padahal sumber potensi pertumbuhan ekonomi tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Akibatnya industri manufaktur hanya terkonsentrasi di Jawa. "Sehingga terkendala pertumbuhannya," imbuhnya.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi masih didukung oleh perekonomian pulau Jawa dan Sumatra. Pulau Jawa menyumbang sekitar 59,03% dalam pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019, sedangkan Sumatra mendukung 21,36%. Sisanya didukung oleh perekonomian Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, NTB dan Papua.

Selain itu, Indonesia juga tengah menghadapi perubahan demografi. Potensi penduduk muda belum optimal dimanfaatkan, baik yang disebabkan oleh kualitas pendidikan atau pun ketidaksesuaian penawaran tenaga kerja dengan kebutuhan industri.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Indonesia juga dituntut untuk mampu mengakselerasi transformasi struktural dengan mengadopsi revolusi industri 4.0. Sementara itu ketidakpastian perekonomian global diperkirakan masih berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×