Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Mekeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan menerapkan kebijakan fiskal ekspansif secara terarah dan terukur untuk menghadapi perlemahan global dan menjaga momentum pembangunan, serta pertumbuhan ekonomi.
Hal itu disampaikan Mekeu saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, Senin (20/5) dalam Sidang Paripurna DPR.
Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah menetapkan tiga strategi makro fiskal. Pertama, mobilisasi pendapatan untuk pelebaran ruang fiskal. Kedua, kebijakan belanja lebih baik (spending better) untuk efisiensi dan meningkatkan belanja modal pembentuk aset. Ketiga, mengembangkan pembiayaan yang kreatif serta mitigasi risiko untuk mengendalikan liabilitas.
"Mobilisasi pendapatan negara dilakukan baik dalam bentuk optimalisasi penerimaan perpajakan, maupun reformasi pengelolaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP)," kata Sri Mulyani dalam pidatonya di hadapan forum sidang.
Sementara, kebijakan belanja dirancang bukan hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pemerataan pembangunan. Antara lain pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, peningkatan kualitas tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas, serta peningkatan daya beli.
Untuk kebijakan pembiayaan, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus memberdayakan peran BUMN dan BLU dakan mengakselerasi pembangunan infrastruktur.
"Pemerintah akan terus mendorong peran swasta dalam pembiayaan pembangunan melalui kerangka kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), termasuk mendorong penerbitan instrumen pembiayaan kreatif lainnya," tandas Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News