kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Hadapi pelemahan global, pemerintah rancang kebijakan fiskal ekspansif di RAPBN 2020


Senin, 20 Mei 2019 / 12:51 WIB
Hadapi pelemahan global, pemerintah rancang kebijakan fiskal ekspansif di RAPBN 2020


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, Senin (20/5), dalam Sidang Paripurna DPR.

Di tengah ketidakpastian global yang diprediksi masih tinggi hingga tahun depan, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah masih akan menerapkan kebijakan fiskal ekspansif. Sebab, kebijakan fiskal tahun 2020 diharapkan mampu menjadi instrumen yang dapat memastikan arah pencapaian target pembangunan ekonomi, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

"Pemerintah masih akan menerapkan kebijakan fiskal ekspansif yang terarah dan terukur untuk menghadapi pelemahan global dan menjaga momentum pembangunan, serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," ujar Sri Mulyani dalam pidatonya di hadapan forum sidang, Senin (20/5).

Ia menjelaskan, kebijakan APBN terarah maksudnya dalam hal menjalankan fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. sementara APBN yang terukur artinya defisit dijaga pada level yang tepat sehingga tetap berkesinambungan.

Kebijakan fiskal yang ekspansif, lanjutnya, juga diarahkan untuk menstimulasi perekonomian agar dapat tumbuh pada level yang tinggi. Asumsi pertumbuhan ekonomi 2020 yang disampaikan pemerintah yaitu 5,3% - 5,6%.

Caranya, melalui level pendapatan negara yang makin optimal, belanja yang berkualitas, serta pembiayaan yang efisien. "Kebijakan fiskal juga diarahkan untuk perbaikan neraca pemerintah yang ditandai dengan peningkatan aset, terkendalinya liabiltas, dan peningkatan ekuitas," tutur Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×