kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.066   81,71   1,17%
  • KOMPAS100 1.058   17,53   1,69%
  • LQ45 832   15,02   1,84%
  • ISSI 214   1,26   0,59%
  • IDX30 424   8,30   1,99%
  • IDXHIDIV20 511   9,19   1,83%
  • IDX80 121   1,97   1,66%
  • IDXV30 125   0,64   0,51%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Hadapi pelemahan global, pemerintah rancang kebijakan fiskal ekspansif di RAPBN 2020


Senin, 20 Mei 2019 / 12:51 WIB
Hadapi pelemahan global, pemerintah rancang kebijakan fiskal ekspansif di RAPBN 2020


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, Senin (20/5), dalam Sidang Paripurna DPR.

Di tengah ketidakpastian global yang diprediksi masih tinggi hingga tahun depan, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah masih akan menerapkan kebijakan fiskal ekspansif. Sebab, kebijakan fiskal tahun 2020 diharapkan mampu menjadi instrumen yang dapat memastikan arah pencapaian target pembangunan ekonomi, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

"Pemerintah masih akan menerapkan kebijakan fiskal ekspansif yang terarah dan terukur untuk menghadapi pelemahan global dan menjaga momentum pembangunan, serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," ujar Sri Mulyani dalam pidatonya di hadapan forum sidang, Senin (20/5).

Ia menjelaskan, kebijakan APBN terarah maksudnya dalam hal menjalankan fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. sementara APBN yang terukur artinya defisit dijaga pada level yang tepat sehingga tetap berkesinambungan.

Kebijakan fiskal yang ekspansif, lanjutnya, juga diarahkan untuk menstimulasi perekonomian agar dapat tumbuh pada level yang tinggi. Asumsi pertumbuhan ekonomi 2020 yang disampaikan pemerintah yaitu 5,3% - 5,6%.

Caranya, melalui level pendapatan negara yang makin optimal, belanja yang berkualitas, serta pembiayaan yang efisien. "Kebijakan fiskal juga diarahkan untuk perbaikan neraca pemerintah yang ditandai dengan peningkatan aset, terkendalinya liabiltas, dan peningkatan ekuitas," tutur Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×