kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani akan pangkas Rp 58 triliun anggaran belanja K/L 2021 untuk beli vaksin


Senin, 18 Januari 2021 / 19:59 WIB
Sri Mulyani akan pangkas Rp 58 triliun anggaran belanja K/L 2021 untuk beli vaksin
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani saat wawancara virtual bersama KONTAN, Jumat (15/1/2021). Sri Mulyani akan pangkas Rp 58 triliun anggaran belanja K/L 2021 untuk beli vaksin.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya akan memangkas belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 58 triliun untuk tahun anggaran 2021. Salah satu tujuannya yakni sebagai pembiayaan vaksin dan vaksinasi virus corona.

Kebijakan tersebut menindaklanjuti mekanisme realokasi dan refocusing belanja K/L tahun ini sebagaimana dalam Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-30/MK/02/2021. Imbauan ini dikeluarkan pada awal Januari 2021 dengan tenggat waktu penyampaian realokasi dan refocusing 19 Januari 2021.

Sri Mulyani menginstruksikan tiga hal dalam melakukan penghematan belanja K/L tahun anggaran 2021. Pertama, sumber penghematan belanja berasal dari rupiah murni. Kedua, jenis belanja yang dapat dilakukan penghematan oleh K/L adalah belanja barang dan belanja modal. Ketiga, belanja barang dan belanja modal yang dihemat adalah belanja non operasional.

Meskipun, hingga Jumat (15/1) lalu belum ada K/L yang menggubris surat edaran tersebut. Menkeu bilang, pihaknya akan tetap memangkas belanja K/L. Dus anggaran belanja K/L tahun ini turun 5,6% dari sebelumnya Rp1.032 triliun menjadi Rp 974 triliun.

Baca Juga: Kalahkan prediksi, ekonomi China tumbuh 2,3% tahun lalu

“Kita masih ada Rp 58 triliun yang belum dapetin, aku akan ambil Rp 58  triliun. Idealnya (K/l) bilang Bu aku nga pake ini dihibahkan, tapi boro-boro K/L mau hibahkan, wong datang ke saya bilangnya anggarannya kurang,” kata Menkeu saat wawancara khusus dengan Redaksi KONTAN, Jumat (15/1).

Sri Mulyani menegaskan, mekanisme tersebut sudah dijalakan sejak tahun lalu, sehingga K/L diharapkan bisa melakukan penghematan sejak dini. Terlebih, Presiden RI sudah mengampaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atas belanja K/L tahun anggaran 2021 yang telah disetujui sejak Desember tahun lalu.

“Masa sih mereka akan belanja perjalanan dinas akan sekian banyak kayanya engga, dicoretin. Kita nyisir tapi tidak akan lakukan sebelum Menteri kasih tau. Kalau sampai deadline Menteri tidak kasih tau, ya kita lakukan pokoknya seperti itu. harus ada,” tegas Sri Mulyani.

Baca Juga: Ekonom Indef: Tren capital inflow masih akan terus berlanjut

Adapun Menkeu menyampaikan realokasi dan refocusing belanja K/L harus dilakukan secara cepat, sebab anggaran vaksin dan vaksinasi gratis di tahun ini diperkirakan mencapai Rp 73 triliun. Namun, dana yang sudah disisikan Menkeu hingga saat ini baru mencapai Rp 48 triliun.

Artinya masih kurang sekitar Rp 25 triliun. Selain untuk vaksin dan vaksinasi, Menkeu mengatalan realokasi dan refocusing belanja K/L juga akan digunakan membiayai stimulus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta pemulihan ekonomi lainnya.

Selanjutnya: Ekonom Bank Permata prediksi ekonomi akan pulih di kuartal II, ini syaratnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×