kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Sopir Muhtar Ependy mengaku serahkan uang ke Akil


Senin, 07 April 2014 / 18:59 WIB
Sopir Muhtar Ependy mengaku serahkan uang ke Akil
ILUSTRASI. Sajian kedai Kopai Osing Banyuwangi.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Sopir sekaligus asisten pribadi Muhtar Ependy, Miko Panji Tirtayasa pernah mengantarkan dua kardus berisi uang pecahan seratus ribu ke rumah dinas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, yang bertempat di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan. Awalnya, dua kardus tersebut diketahui Miko sebagai paket ikan asin.

"Saya disuruh anterin paket ikan asin. Bulan puasa waktu itu. Saya berdua dengan Pak Muhtar," kata Miko dalam persidangan dengan terdakwa Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (7/4).

Lebih lanjut, menurut Miko, setelah tiba di rumah Akil, ia kemudian menurunkan dua kardus tersebut yang dibantu oleh sopir akil, Ade Daryono. Saat itulah, Miko mengetahui bahwa isi dua kardus tersebut bukanlah ikan asin seperti yang telah dikatakan bosnya.

"Kita lihat itu uang. Itu kan dilakban coklat. Rupiah pecahan seratus," imbuh dia.

Namun, tak terlihat sama sekali batang hidung Akil Mochtar saat dua kardus tersebut diturunkan. Kardus tersebut pun selanjutnya dibawa masuk ke dalam rumah Akil melalui pintu garasi.

Miko menceritakan, sebelum uang tersebut dibawa ke rumah Akil, bosnya sempat dua kali bertemu dengan seseorang di bilangan Kepala Gading, Jakarta.

Seseorang tersebut pun belakangan diketahui yaitu Bupati Empat Lawang, Budi Antoni. Dalam pertemuan kedua, Miko mengaku sempat mendengar obrolan  Budi yang mengaku kalah suara dalam Pilkada Empat Lawang kepada Muhtar.

Setelah pertemuan kedua, Miko mengantarkan Muhtar ke Bank BPD Kalimantan Barat dan membawa pulang dua kardus. Miko kemudian melanjutkan bahwa kardus-kardus itulah yang kemudian disebut Muhtar sebagai paket ikan asin yang kemudian diantarkan ke rumah dinas Akil. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×