kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Softbank Mundur dari Proyek IKN, Pemerintah Harus Cari Penggantinya


Selasa, 15 Maret 2022 / 19:06 WIB
Softbank Mundur dari Proyek IKN, Pemerintah Harus Cari Penggantinya
ILUSTRASI. Softbank Mundur dari Proyek IKN, Pemerintah Harus Cari Penggantinya


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah mesti mencari investor baru untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pasca mundurnya Softbank Group Corp menjadi investor Proyek IKN.

Ketua Bidang Kajian Akuntansi dan Perpajakan, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Ajib Hamdani mengatakan, investasi di IKN membutuhkan dana yang sangat signifikan. Sebab itu, dibutuhkan anchor investor, agar program pemindahan ibu kota bisa berjalan dengan baik.

“Hengkangnya SoftBank menjadi lampu kuning agar pemerintah bisa menggandeng investor pengganti yang kredibel agar momentumnya tetap terjaga,” ujar Ajib saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/3).

Ajib menilai, jika mengandalkan banyak investor yang nilai investasinya kecil-kecil, justru akan menjadi tantangan terhadap sustainability nya. “Tetap harus ada anchor investor yang bisa kuat secara fundamental,” ucap Ajib.

Baca Juga: CEO Softbank Masayoshi Son Batal Jadi Dewan Pengarah IKN, Apa Sebabnya?

Lebih lanjut Ajib menilai, potensi dampak yang akan terjadi apabila porsi pembiayaan proyek IKN lebih besar berasal dari APBN. Menurutnya ada dua hal yang perlu dicermati.

Pertama, karena struktur APBN adalah keputusan politik, maka harus ada persetujuan dari DPR untuk alokasi dalam belanja APBN. Artinya, segala kemungkinan bisa terjadi, apalagi proyek IKN adalah program jangka panjang.

Kedua, neraca keuangan negara, keseimbangan primernya sudah negatif. Cenderung kurang ideal kalau ditambah beban untuk pembiayaan pembangunan IKN. “Karena ini akan masuk pos yang tidak memberikan kontribusi secara langsung atas pertumbuhan ekonomi dan menghasilkan devisa atau peningkatan pajak,” terang Ajib.

Baca Juga: Softbank Batal Investasi di IKN, Ekonom: Hal yang Wajar

Dihubungi secara terpisah Direktur Riset INDEF Berly Martawardaya mengatakan, pemerintah mesti mempersiapkan tahapan penganggaran proyek IKN dengan baik dan prudent, mempertimbangkan aspek penerimaan dan pengeluaran, serta dukungan dari pemerintahan berikutnya secara berkelanjutan.

Seperti diketahui, SoftBank Group Corp menyatakan mundur menjadi investor Proyek pemindahan Ibu Kota Negara baru (IKN) Indonesia.

Baca Juga: Saham Bukalapak (BUKA) Anjlok 66 Persen dari Harga IPO, ini Kata Pengamat

Dikutip dari laman Nikkei Asia, pada Sabtu (12/3) Softbank mengumumkan pembatalan investasi di proyek IKN. Tidak ada rincian alasan pembatalan investasi itu, tetapi manajemen SoftBank menyatakan tetap mendukung pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia.

Sebelumnya Softbank merupakan investor pertama yang tertarik dalam investasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Bahkan pada tahun 2020 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, SoftBank Corp akan berinvestasi sebesar US$ 100 miliar atau setara Rp 1.400 triliun untuk pemindahan IKN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×