Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
Saat ini vaksin sudah berada di Biofarma dan BPOM sudah melakukan sample yang nantinya akan dilakukan pengujian satu aspek untuk uji mutu vaksin tersebut.
Sebelumnya terkait penjaminan mutu, BPOM sudah melakukan inspeksi pada fasilitas produksi di China dan juga inspeksi di Biofarma. Inspeksi ditujukan untuk memastikan bahwa vaksin dibuat sesuai dengan standar cara pembuatan obat yang baik.
"Untuk aspek keamanan dan khasiat atau efikasinya diketahui uji klinik masih berlangsung sekarang tahap pengawasan setelah penyuntikan kedua. Kemudian kita amati satu bulan, tiga bulan dan enam bulan untuk dapatkan data saintifik yang jamin aspek keamanan dan khasiat vaksin tersebut," ungkapnya.
Baca Juga: Bio Farma: Penerima pertama vaksin Covid-19 adalah tenaga kesehatan
Hasil dari uji klinik akan dilakukan evaluasi dan BPOM akan menggandeng komite nasional penilai obat dan para pakar di bidang vaksin yaitu ITAGI. Evaluasi tersebut ditujukan untuk memperoleh data meyakinkan dan cukup untuk mengeluarkan Emergency Used Authorization (EUA).
"Untuk peroleh data yang cukup meyakinkan dari aspek khasiat dan keamanan untuk memberikan keputusan persetujuan pemberian vaksin dalam kondisi darurat, dengan pertimbangan kemanfaatan yang jauh lebih besar daripada resiko yang ditimbulkan, dan tentunya kami akan menjamin dikaitkan dengan transparansi dari proses hasil-hasil dari evaluasi itu sendiri," ujarnya.
Tak hanya berhenti di pemberian izin dan memastikan keamanan dan khasiat vaksin, BPOM juga akan terus melakukan pengawasan saat vaksin mulai diedarkan, penyuntikan, dan pasca penyuntikan terkait adanya efek usai vaksinasi.
Selanjutnya: Vaksin Covid-19 datang, pengusaha harap ekonomi RI bisa pulih lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News