kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.834   -4,00   -0,02%
  • IDX 6.413   12,79   0,20%
  • KOMPAS100 921   3,72   0,41%
  • LQ45 719   1,51   0,21%
  • ISSI 204   1,24   0,61%
  • IDX30 375   0,69   0,18%
  • IDXHIDIV20 454   0,03   0,01%
  • IDX80 104   0,46   0,44%
  • IDXV30 110   -0,14   -0,12%
  • IDXQ30 123   0,43   0,35%

Soal investasi asing, kini Indonesia juga terancam disalip Kamboja


Sabtu, 13 Juni 2020 / 21:30 WIB
Soal investasi asing, kini Indonesia juga terancam disalip Kamboja


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi investasi di Indonesia kalah kompetitif dengan negara lain. Hal ini disampaikan Kepala Badan Koordinator Penenaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadali yang bilang Vitenam memang nyatanya lebih unggul daripada Indonesia.

“Bahkan sebentar lagi Kamboja menyusul kita,” kata Bahlil dalam konferensi pers via daring, Jumat (12/6).

Baca Juga: BKPM blak-blakan akui sulit kejar target eksekusi investasi mangkrak, ini kata Core

Berdasarkan kajian BKPM, ada enam kondisi objektif yang membuat investasi Indonesia kalah menggiurkan dari pada Vietnam. Pertama, harga tanah per meter persegi di Indonesia rata-rata mencapai Rp 3,17 juta, sementara Vietnam Rp 1,27 juta per meter persegi

Kedua, rata-rata upah minimum tenaga kerja di Indonesia per bulan sebesar Rp 3,93 juta, sedangkan Vietnam Rp 2,64 juta. Ketiga, rata-rata tingkat kenaikan upah tenaga kerja di Indonesia mencapai 8,7% per tahun, tren tersebut jauh lebih tinggi dibanding Vietnam yang hanya 3,64% per tahun.

Keempat tarif gas di Indonesia sebesar US$ 6 per Mmbtu, jauh lebih tinggi daripada harga di Vietnam yang hanya US$ 0,66 per Mmbtu. Kelima, tarif listrik di Indonesia senilai US$ 0,07 per Kwh, sementara Vietnam senilai US$ 0,04 per Kwh. Keenam, tarif air di Indonesia sebesar US$ 0,89 per MP, sedangkan Vietnam yakni US$ 0,53 per MP. 

Baca Juga: Ekonom Core: Tuntutan investor adalah upah buruh yang wajar di Indonesia

Bahlil menyampaikan untuk tarif listrik, gas, dan air sebetulnya tidak menjadi masalah, sebab ongkosnya tidak seberapa. Berbeda dengan upah tenaga kerja dan harga tanah yang menjadi sorotan investor pertama kali jika ingin menanamkan modalnya.



TERBARU

[X]
×