kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Soal gelar honoris causa, Rhoma Irama cuek


Jumat, 28 Februari 2014 / 11:15 WIB
Soal gelar honoris causa, Rhoma Irama cuek
ILUSTRASI. Jadwal Liga Champions Barcelona vs Inter.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bakal calon presiden (balonpres) Partai Kebangkitan Bangsa, Rhoma Irama, kini tengah diterpa isu miring, terkait pemberian gelar kehormatan (honoris causa) dari American University of Hawaii.

Rhoma dinilai mencederai nilai-nilai luhur dunia pendidikan, karena mendapat dan berani memakai gelar kehormatan akademik sebagai "profesor", meski tanpa memiliki kriteria jelas.

Skandal tersebut, mulai menjadi buah bibir saat ditemukan baliho bergambar si Raja Dangdut memakai gelar "profesor" (prof) di depan namanya di pinggir Jalan Tanjung Barat Raya, Jakarta Selatan.

Namun, Debbie Veramasari, anak sekaligus juru bicara Rhoma Irama, mengatakan sang ayahanda tak terlalu larut terhadap persoalan yang kini menjadi polemik di media massa tersebut.

"Sewaktu saya menanyakan masalah gelar kehormatan yang kini jadi polemik dan terkesan menyudutkannya, papa (Rhoma Irama) hanya bilang 'emang gue pikirin'," kata Debbie Vermasari kepada Tribunnews.com, Kamis (27/2/2014).

Debbie menuturkan, sang ayah memang menerima gelar kehormatan tersebut dari American University of Hawaii pada Januari 2005 silam. Namun, Debbie berani memastikan, gelar kehormatan dalam bidang musik dangdut tersebut, bukan hasil dari membeli.

Debbie yang dulu terkenal lewat lagu "Papa Genit" ini mengungkapkan, sejak medio 1990-an, Rhoma seringkali mendapat penghargaan maupun gelar kehormatan dalam bidang musik.

"Bahkan ketika Ibu Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Presiden RI, papa pernah mau diberikan gelar kenegaraan olehnya karena dianggap berjasa dalam bidang musik dangdut yang identik dengan Indonesia," tuturnya.

Sering Ditawari Membeli

Mantan penyanyi cilik ini menuturkan, Rhoma selama ini banyak ditawari gelar akademik kehormatan dari berbagai universitas, baik dari dalam maupun luar negeri.

"Tidak sedikit juga universitas yang menawarkan gelar kehormatan itu, asal papa mau membayar sejumlah uang. Tapi papa tidak mau melayani tawaran seperti itu, karena baginya gelar itu tidak penting," bebernya.

Terkait akreditasi American University of Hawaii, Debbie menuturkan pihak Rhoma Irama sama sekali tak berkepentingan terhadap hal tersebut.

"Kami kan dulu hanya pasif, karena sebagai pihak yang diberikan gelar. Soal terakreditasi atau tidak, silakan masyarakat yang menilai," tandasnya.

Menurut penelusuran Tribunnews.com di internet, universitas tersebut tak memiliki kantor maupun kampus nyata di Hawaii. Satu forum pendidikan, http://www.degreeinfo.com, juga menginformasikan universitas tersebut tak terakreditasi oleh pemerintah setempat.

Meski menuai banyak cibiran, Debbie menilai Rhoma Irama tetap berhak menyandang gelar profesor maupun doktor dalam musik dangdut.

"Kalau gelar itu, profesor atau doktor dangdut, diberikan oleh para fans, artinya bukan didapat secara akademik, saya kira sah-sah saja. Karena bagaimana pun juga, papa sudah dianggap maestro dangdut di Indonesia," kata Debbie. (Reza Gunadha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×