kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Rhoma: Saya tidak membeli gelar Honoris Causa


Rabu, 26 Februari 2014 / 14:02 WIB
Rhoma: Saya tidak membeli gelar Honoris Causa
ILUSTRASI. Ibu sedang menyusui bayi


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bakal calon presiden (balonpres) Partai Kebangkitan Bangsa, Rhoma Irama, tengah diterpa isu miring, terkait pemberian gelar kehormatan (honoris causa) dari American University of Hawaii.

Rhoma dinilai mencederai nilai-nilai luhur dunia pendidikan, karena mendapat gelar kehormatan sebagai profesor tanpa memiliki kriteria jelas.

Belakangan, menurut penelusuran Tribun di internet, universitas tersebut tak memiliki kantor maupun kampus nyata di Hawaii. Satu forum pendidikan, http://www.degreeinfo.com, juga menginformasikan universitas tersebut tak terakreditasi oleh pemerintah setempat.

Namun, Debbie Veramasari, anak sekaligus juru bicara Rhoma Irama, mengatakan sang ayahanda memang menerima gelar kehormatan tersebut dari American University of Hawaii pada Januari 2005 silam.

"Saya sudah menghubungi papa (Rhoma Irama) tadi pagi. Papa memang mendapat gelar itu. Tapi, gelar itu didapat bukan dari membeli," kata Debbie Vermasari kepada Tribunnews.com, Rabu (26/2).

Mantan penyanyi cilik ini menuturkan, Rhoma selama ini banyak ditawari gelar akademik kehormatan dari berbagai universitas. Baik dari dalam maupun luar negeri.

"Tidak sedikit juga universitas yang menawarkan gelar kehormatan itu, asal papa mau membayar sejumlah uang. Tapi papa tidak mau melayani tawaran seperti itu, karena baginya gelar itu tidak penting," bebernya.

Terkait akreditasi American University of Hawaii, Debbie menuturkan pihak Rhoma Irama sama sekali tak berkepentingan terhadap hal tersebut.

"Kami kan dulu hanya pasif, karena sebagai pihak yang diberikan gelar. Soal terakreditasi atau tidak, silakan masyarakat yang menilai," tandasnya.

Untuk diketahui, skandal gelar kehormatan tersebut, mulai menjadi buah bibir saat ditemukan baliho bergambar si Raja Dangdut memakai gelar "profesor" (prof) di depan namanya di pinggir Jalan Tanjung Barat Raya, Jakarta Selatan. (Reza Gunadha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×