kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Sistem Pemilu Terbuka Buat Perputaran Uang Lebih Banyak, Waspada Money Politik


Kamis, 15 Juni 2023 / 17:05 WIB
Sistem Pemilu Terbuka Buat Perputaran Uang Lebih Banyak, Waspada Money Politik
ILUSTRASI. Sistem Pemilu Terbuka Buat Perputaran Uang Lebih Banyak, Ekonom Ingatkan Potensi Money Politik. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan terhadap uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 atau gugatan sistem proporsional tertutup. Artinya pemilu yang akan digelar pada tahun depan akan tetap menggunakan sistem proporsional terbuka.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, dengan penggunaan sistem terbuka maka akan berdampak pada lebih banyak lagi perputaran uang saat momentum tahun politik.

"Yang jelas mulai dari sablon, percetakan, belanja untuk kesenian atau panggung rakyat, belanja untuk kampanye itu akan all out," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (15/6).

Baca Juga: Pemilu Proporsional Terbuka Akan Mendorong Belanja Calon Legislatif

Menurutnya dengan sistem terbuka, masing-masing calon legislatif (caleg) akan mencari kans terbesar untuk popularitas atau elektabilitas.

Hal tersebut akan berdampak pada perekonomian di tahun politik. Ia memperkirakan perputaran uang saat pemilu nantinya akan bisa sama tau atau bahkan lebih besar dari pemilu 2019.

"Jadi efek yang akan diciptakan secara ekonomi akan mungkin sama atau jauh lebih tinggi dari pemilu 2019 karena sistemnya masih pakai proporsional terbuka," jelasnya.

Kemudian dampak dari sistem terbuka pada tahun pemilu nantinya juga pada sektor seperti makanan dan minuman. Pasalnya dengan proposional terbuka, Bhima mengatakan akan banyak caleg yang membagikan sembako.

Baca Juga: MK Tolak Gugatan UU Nomor 7 Tahun 2017 Soal Tentang Sistem Pemilu

Hanya saja dengan penerapan sistem proporsional terbuka perlu diwaspadai tingginya money politik.

"Cuma yang harus diwaspadai sebenarnya itu money politik akan makin tinggi, karena caleg akan membiayai kampanye mahal justru akan cari juga dari modal-modal yang diragukan asalnya. Itu akan membuat money politik. Termasuk juga kerentanan penyelewengan bansos pangan, bansos tunai juga akan tinggi itu excess-nya," jelasnya.

Namun secara keseluruhan, dengan sistem proporsional terbuka tentunya perputaran ekonomi selama pemilu akan lebih bagus ketimbang dengan proporsional tertutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×