Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
BOGOR. Cerita soal penyerapan belanja stimulus infrastruktur yang masih saja lamban kembali berulang. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat, sampai akhir Oktober 2009 lalu, realisasi program yang bertujuan meningkatkan daya serap tenaga kerja itu baru Rp 4,862 triliun atau 43,35% dari total bujet Rp 11,215 triliun.
Itu berarti, di sisa waktu yang tinggal dua bulan lagi, penyerapan stimulus infrastruktur belum sampai separuh. Buntutnya, "Sampai akhir tahun ini, kami perkirakan penyerapannya paling banter hanya akan mencapai 90%," kata Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Bappenas Bambang Widiyanto, akhir pekan lalu.
Bambang beralasan, banyak kendala yang menghadang seperti pembangunan infrastruktur sehingga penyerapan yang masih saja rendah. Contoh, proyek Pelabuhan Carocok di Sumatra Barat dan Kuala Semboja, Kalimantan Timur, yang digarap Departemen Perhubungan terganjal masalah pembebasan lahan.
Lalu, pengembangan transmisi 70 kilovolt (kV) Bonto-Bima-Dompu, Nusa Tenggara Barat. Proyek milik Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral ini belum juga bisa dimulai, lantaran kontrak kerjanya baru akan ditandatangani pada minggu kedua November 2009 ini.
Penyerapan stimulus infrastruktur yang tidak bakal sampai 100%, menurut Bambang, juga disebabkan oleh batalnya sejumlah proyek. Misalnya, Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, karena setelah dilakukan penilaian ulang kebutuhan fasilitas baru di tempat kapal buang sauh itu tidak perlu lagi. Kemudian, pembangunan pasar di Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur, yang digarap Kementerian Negara Koperasi dan UKM pun batal akibat ketidaktersediaan lahan.
Meski masih rendah, Departemen Perdagangan yakin, penyerapan sampai akhir 2009 ini bakal mencapai 100%. Sebab, semua proyek pembangunan dan renovasi pasar tradisional sudah dikerjakan. Progresnya secara fisik rata-rata sudah 25,43% dan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.746 orang. "Pemerintah daerah bilang ke para kontraktor untuk kerjakan saja dulu, karena sudah ada dananya dari APBN. Nah, kalau sudah selesai, baru kontraktor akan menagih," ujar Direktur Bina Pasar Depdag Jimmy Bella.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News