Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam menggenjot serapan anggaran dengan menggelar lelang dini TA 2018 sejak Oktober lalu penuh tantangan.
Sebab, hingga saat ini, baru ada 1442 paket senilai Rp 8,8 triliun yang sudah dilakukan lelangnya.
"Datanya per 16 Desember pukul 12.00. Sementara targetnya ada 5.902 paket senilai Rp 35,3 triliun," kata Kepala Biro Komunikasi Publik PUPR Endra S. Atmawidjaja, Minggu (17/12).
Artinya dari target jumlah paket, baru ada 24,43% yang dilelang. Sementara target keuangannya baru mencapai 24,92%.
Dari paket yang telah dilelang, rinciannya masalah Ditjen Bina Marga telah melelang 683 paket senilai Rp 6,53 triliun, Ditjen Sumber Daya Air telah melelang 611 paket senilai Rp 1,9 triliun, Ditjen Cipta Karya telah melelang 116 paket senilai Rp 373,5 miliar, dan Ditjen Penyediaan Perumahan telah melelang 4 paket senilai Rp 6,4 miliar.
Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ditjen Cipta Karya Muhammad Sundoro mengatakan, dari 116 paket yang dilelang Ditjen Cipta Karya, ia mengaku belum ada yang ditetapkan pemenangnya.
"Belum ada penetapan pemenang, karema belum teebit SK dari Satuan Kerja," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (17/12).
Sementara itu, dari pantauan di laman LPSE Kementerian PUPR, beberapa proyek Ditjen Cipta Karya seperti Optimalisasi SPAM, dan Pengembangan Jaringan SPAM di beberapa kota dengan nilai kontrak berkisar Rp 1,4 miliar hingga Rp 8 miliar, meski sudah miliki pemenang lelang masih harus masuk masa sanggah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News