kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sindikat Pemalsu Hasil Swab Berhasil Dibongkar, Sistem PeduliLindungi Diretas?


Selasa, 01 Maret 2022 / 04:40 WIB
Sindikat Pemalsu Hasil Swab Berhasil Dibongkar, Sistem PeduliLindungi Diretas?


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil menemukan sindikat pembuat surat hasil swab PCR dan antigen palsu yang terhubung ke aplikasi PeduliLindungi pada Jumat (25/2/2022). 

Lantas, benarkah sistem PeduliLindungi diretas?

Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan melalui Digital Transformation Office (DTO) bergegas melakukan investigasi di internal terkait dugaan peretasan aplikasi PeduliLindungi.

Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh DTO Kemenkes, tidak ditemukan adanya indikasi pembobolan terhadap aplikasi Pedulilindungi.

Adapun modus yang dilakukan adalah pihak yang bersangkutan mendapatkan user id entry lab pemeriksa yang selanjutnya digunakan untuk memasukkan data palsu ke sistem NAR.

Baca Juga: Tingkatan Gejala dan Ciri-ciri Covid-19: Tanpa Gejala, Ringan, Sedang, Berat, Kritis

“Kami telah melakukan investigasi menyeluruh atas temuan tersebut. Hasilnya tidak ada aktivitas ilegal yang mengarah ke pembobolan PeduliLindungi, jadi mereka ini pakai user id entry untuk memasukkan data palsu hasil swab ke sistem NAR,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji di Jakarta pada Senin (28/2).

Dikatakan Setiaji, aktivitas yang dilakukan oleh sindikat tersebut tidak sampai menganggu operasional aplikasi PeduliLindungi, aplikasi tetap berjalan seperti sediakala.

Namun demikian, aktivitas ilegal ini justru mendatangkan kerugian bagi diri sendiri dan orang sekitar terutama kelompok rentan karena berpotensi memperluas penyebaran COVID-19. 

Baca Juga: Studi Kemenkes, Inilah Manfaat Vaksin Booster Di Tengah Serbuan Covid-19 Omicron

Untuk itu, pelaku perjalanan diminta untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan untuk mencegah penularan COVID-19 yang semakin luas.

Sejak diluncurkan tahun lalu dan digunakan untuk mendukung berbagai aktivitas mulai dari testing, tracing dan treatment (3T) hingga vaksinasi COVID-19, kini semakin banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Kemenkes terus melakukan upaya maksimal untuk menjamin keamanan data informasi pengguna di aplikasi PeduliLindungi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×