kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak ulasan BI soal rupiah digital atau central bank digital currency (CBDC)


Minggu, 30 Mei 2021 / 22:23 WIB
Simak ulasan BI soal rupiah digital atau central bank digital currency (CBDC)
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah merumuskan pembuatan mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) dengan kata lain rupiah digital.

Dalam unggahan di laman Instagram BI @bank_indonesia, dijelaskan bahwa rupiah digital ini akan berbentuk uang digital yang akan diterbitkan dan dikendalikan oleh bank sentral.

“Sehingga, pasokannya bisa ditambahkan atau dikurangi oleh bank sentral untuk mencapai tujuan ekonomi. Ini menjadi simbol kedaulatan negara atau sovereign currency yang diterbitkan oleh bank sentral dan menjadi bagian dari kewajiban moneter,” tulis BI, Minggu (29/5).

Nah, rencana penerbitan CBDC ini dilandasi oleh tiga pertimbangan. Pertama, sebagai alat instrumen pembayaran yang sah di Indonesia.

Kedua, mendukung pelaksanaan kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Ketiga, menghadirkan pilihan instrumen pembayaran berbasis teknologi.

Baca Juga: BI akan merilis mata uang digital, berikut pertimbangannya

Namun, BI tetap tak gegabah dengan penerbitan mata uang digital di era digitalisasi ini. Karena, BI akan tetap melihat kondisi ekonomi dan konteks digitalisasi yang sedang didorong oleh bank sentral.

Termasuk di dalamnya, BI melihat potensi dan manfaat mata uang digital meliputi desain, teknologi, beserta mitigasi risikonya.

Tak hanya itu, rupiah digital perlu dibentengi dengan firewall untuk menghindari serangan siber baik yang bersifat preventif maupun resolusi.

“Nantinya, desain dan sistem keamanan harus disiapkan betul sebelum akhirnya rupiah digital bisa digunakan masyarakat nantinya,” tambahnya.

BI juga berkoordinasi dengan bank sentral lain, termasuk lewat forum internasional guna pendalaman penerbitan mata uang digital ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×