Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Dalam laporan BKMP terkait realisasi investasi sepanjang April-Juli 2019 tercatat sebesar Rp 200,5 triliun, meningkat sebesar 13,7% dibanding periode sama tahun 2018. Namun, batu sandungan kemungkinan berasal dari belanja pemerintah yang meningkat.
Baca Juga: Spekulasi AS pertahankan bunga, rupiah dekati level terkuat tujuh tahun
“Kenaikan gaji, dari sisi defisit kuartal II-2019 terlihat mengalami pelebaran terutama saat April lalu,” kata Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).
Di sisi lain, Luthfi menambahkan defisit perdagangan masih menjadi momok pertumbuhan ekonomi. Alasannya import masih kenceng, sementara ekspor melempem. “Impor migas masih lebar, ekspor minyak sawit dan batubara makin sempit,” tutur Luhfi.
Akan tetapi, dia tidak memungkiri bahwa situasi tersebut dialami oleh seluruh negara karena terjadi pelemahan ekonomi global akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News