Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sebagai salah satu calon ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), Sigit Pramono dikenal mempunyai pengalaman yang kaya di dunia industri jasa keuangan. Mulai dari perbankan, hingga Industri Keuangan Non Bank (IKNB).
Sebagai salah satu orang yang pernah menjadi perwakilan industri keuangan, ia bilang masih banyak tantangan yang harus dibereskan OJK masa jabatan 2017-2022. Tantangan DK OJK periode mendatang akan lebih berat ketimbang sebelumnya, karena lima tahun pertama OKK merupakan masa transisi.
Sigit berjanji, jika ia terpilih menjadi Ketua DK OJK periode jabatan 2017-2022, maka ia akan mempertajam visi dan misinya pada 100 hari pertama. Koordinasi dengan anggota DK OJK yang lain untuk sinkronisasi visi dan misi adalah hal yang penting dilakukan pertama kali.
Yang kedua, Sigit bilang DK OJK ia akan memperbaiki komunikasi dengan berbagai pihak untuk memulihkan kepercayaan publik pada OJK.
"Kita harus memulihkan kepercayaan, apa pun dengan yang terjadi saat ini," kata Sigit, (5/6).
Perizinan yang dinilai masih lambat serta pungutan iuran akan menjadi perhatian dalam 100 hari pertama jika ia menjadi Ketua DK OJK. Sigit bilang, peningkatan kinerja juga menjadi hal yang akan dia lakukan ketika menjadi nahkoda DK OJK.
"Tugas kami 100 hari pertama bagaimana mengembalikan kepercayaan lagi tapi ada tahap stabilisasinya juga," ujarnya.
Dia juga melihat sektor perbankan perlu ada inovasi dalam pengembangannya. Menurutnya, diperlukan bank yang dapat meminjamkan dalam jumlah besar untuk mendorong pembangunan di Indonesia. Ia melihat ruang untuk meminjamkan kredit di Indonesia masih terbatas.
"Sehingga butuh terobosan untuk mengembalikan lending capacity untuk bank-bank ini. Kemudian kami juga akan fokus pada bank sistemik atau 20% bank di Indonesia ini," pungkas Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News