Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) siap mendirikan 57 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Saat ini telah ada 172 calon auditor halal yang disiapkan oleh BPJPH. Nantinya minimal satu LPH akan menampung tiga auditor halal sebagai syarat pendirian.
Rencananya penyelenggaraan pemeriksaan produk halal oleh BPJPH akan dimulai Oktober 2019. Namun, saat ini proses tersebut masih terganjal pada uji kompetensi untuk auditor halal.
"Belum juga dilakukan uji kompetensi auditor halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)," ujar Kepala BPJPH Sukoso saat dihubungi Kontan.co.id akhir pekan lalu.
Baca Juga: Kemendag: Persoalan sertifikasi halal jadi hambatan ekspor ke negara-negara OKI
Auditor halal memang perlu diuji kompetensi oleh MUI. BPJPH telah dua kali mengirimkan surat untuk melakukan uji kompetensi kepada MUI.
Sukoso juga bilang akan kembali menggelar pendidikan auditor halal. Pendidikan tersebut rencananya akan diikuti oleh 60 calon auditor halal yang nantinya bisa dimanfaatkan di LPH yang ada.
BPJPH terus berupaya agar uji kompetensi bisa segera dilaksanakan. Sehingga nantinya operasional LPH di berbagai daerah bisa segera dilaksanakan.
"BPJPH akan melayangkan surat ketiga kalinya ke MUI untuk memohon melakukan uji kompetensi dari calon auditor halal yang sudah selesai pendidikan," terang Sukoso.
Baca Juga: PP Jaminan Produk Halal sudah diteken, BPJPH bersiap lakukan sertifikasi
Uji kompetensi auditor halal dilakukan oleh MUI berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 31 tahun 2019. Pada pasal 22 ayat 3 beleid tersebut tertulis uji kompetensi sertifikasi auditor halal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh MUl.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
