kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.539   -84,00   -0,51%
  • IDX 6.946   48,23   0,70%
  • KOMPAS100 1.007   6,36   0,64%
  • LQ45 779   4,51   0,58%
  • ISSI 222   1,90   0,86%
  • IDX30 403   2,12   0,53%
  • IDXHIDIV20 476   1,08   0,23%
  • IDX80 114   0,69   0,61%
  • IDXV30 116   0,51   0,44%
  • IDXQ30 131   0,13   0,10%

Kemendag: Persoalan sertifikasi halal jadi hambatan ekspor ke negara-negara OKI


Senin, 02 September 2019 / 17:05 WIB
Kemendag: Persoalan sertifikasi halal jadi hambatan ekspor ke negara-negara OKI
ILUSTRASI. Sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah sertifikasi produk halal masih menghambat ekspor Indonesia ke negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Negara yang tegabung dalam OKI masih memiliki standar halal yang berbeda.

Oleh karena itu menjadi hambatan non tarif bagi produk Indonesia. "Isu perdagangan produk halal adalah perbedaan status halal antara negara satu dengan lainnya," ujar Staf Ahli Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bidang Hubungan Internasional Arlinda saat membuka workshop OKI, Senin (2/9).

Baca Juga: Harga Ayam Berpotensi Pulih, Saham Poultry Bisa Dilirik Lagi

Sebelumnya OKI juga telah memiliki standar untuk produk halal yang diatur oleh badan bernama SMIIC. Namun, dari 57 negara OKI belum seluruhnya menerima standar SMIIC.

Oleh karena itu,  Indonesia juga masih melakukan kerja sama bilateral terkait penyamaan standar tersebut. Hal itu dilakukan dengan sejumlah negara. "Cara diakui negara lain dengan melakukan kerja sama dengan negara tersebut," terang Arlinda.

Indonesia juga tengah mendaftarkan sertifikasi halalnya ke sejumlah negara. Meski pun saat ini terdapat sejumlah produk yang masa berlakunya telah habis.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×