kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Shin Tae-yong: Indonesia memiliki sistem medis yang sangat buruk


Kamis, 16 April 2020 / 22:16 WIB
Shin Tae-yong: Indonesia memiliki sistem medis yang sangat buruk
ILUSTRASI. Pelatih Tim Nasional Indonesia Senior Shin Tae-yong saat memimpin latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong angkat bicara tentang pengalamannya menjalani masa darurat virus corona di Tanah Air sebelum kembali ke Korea Selatan.

Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada 2 Maret 2020. Dan, Shin Tae-yong baru kembali ke Korea Selatan pada 3 April lalu.

Artinya, sekitar satu bulan pelatih 50 tahun itu merasakan masa darurat Covid-19 di Indonesia. Tapi, dari pengamatan Shin, dia tidak menemukan penanganan serius dari pemerintah.

Baca Juga: Upaya pemerintah mengatasi corona mulai menumbuhkan kepercayaan investor

Setelah pengumuman kasus pertama virus corona di Indonesia, kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Tanah Air, Shopee Liga 1 2020 masih bergulir hingga 14 hari kemudian.

Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali juga masih menghadiri acara yang berisikan puluhan ribu penonton di stadion secara langsung.

"Indonesia belum sepenuhnya menyelidiki kasus ini sehingga bisa dikatakan ada lebih banyak orang yang terinfeksi," ujar Shin Tae-yong seperti dikutip News Joins.

Baca Juga: Patut bersyukur, terjadi peningkatan signifikan pasien sembuh corona (covid-19)

"Hanya 10% yang menggunakan masker di jalan," katanya. "Pada 14 Maret, pemerintah menghentikan kegiatan sepakbola, termasuk timnas Indonesia," imbuh dia.

Shin Tae-yong juga menceritakan aktivitas sepakbola di Indonesia sebelum virus corona mewabah.

"Sebelum Covid-19 meledak, 70.000 penonton berkumpul di sebuah laga di Jakarta. Menteri Pemuda dan Olahraga juga menyaksikan latihan timnas selama 3-4 jam," ujarnya.

Sebelum pulang kampung, Shin sempat memberikan donasi berupa alat pelindung diri (APD) ke salah satu rumahsakit di Jakarta. "Indonesia memiliki sistem medis yang sangat buruk. Saya sedikit membantu rakyat Indonesia," ujar dia.

Baca Juga: Update Corona Indonesia, 16 April: 5.516 kasus positif, 548 sembuh, 496 meninggal

"Saya bersyukur Pemerintah Korea Selatan dan perusahaan domestik telah mengirimkan alat diagnostik dan pasokan bantuan ke Indonesia," ungkap Shin.

Sejauh ini, Shin Tae-yong belum bisa membuktikan hasil besutannya selama menangani Timnas Indonesia lantaran pandemi virus corona.

Federasi Sepak Bola Asia (AFC) membuat keputusan tidak ada laga internasional di Benua Asia hingga Juni mendatang. Alhasil, timnas tidak ada laga hingga batas waktu dari AFC berakhir.

Penulis: Mochamad Sadheli

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Shin Tae-yong: Penanganan Covid-19 di Indonesia Buruk"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×