kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,89   6,14   0.68%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Shanghai Lockdown, Pengusaha Khawatir Ganggu Ekspor Kemasan Plastik


Jumat, 01 April 2022 / 16:51 WIB
Shanghai Lockdown, Pengusaha Khawatir Ganggu Ekspor Kemasan Plastik
ILUSTRASI. Para pengusaha industri plastik kemasan mencemaskan lockdown di Shanghai, China.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengusaha industri plastik kemasan mencemaskan lockdown di Shanghai, China. Penutupan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi ekspor industri ini.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiono meyakini bisnis kemasan (packaging) plastik akan terus tumbuh sepanjang 2022. Dalam kurun 3 bulan tahun ini, industri hilir plastik meningkat sekitar 80% sampai 85%.

Kata Fajar, industri kemasan plastik dan turunannya sudah mengalami perbaikan yang signifikan, dan hanya sektor pariwisata dan pesta saja yang masih ada kendala.

“Harapannya industri kemasan plastik ini akan terus meningkat. Kami juga pada Maret sudah antisipasi persediaan sehingga saat bulan puasa dan lebarran agar persediaanya akan tercukupi,” tutur Fajar kepada Kontan.co.id, Jumat (1/4).

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Jatuh Lebih dari 8% Gara-Gara Shanghai Lockdown

Meski sudah mengalami perbaikan, Fajar mengatakan, pihaknya akan terus waspada. Sebab pandemi dan gejolak ekonomi masih dalam ketidak pastian. Ia masih memantau kondisi Shanghai China yang saat ini sedang melakukan lockdown akibat kasus penyebaran pandemi Covid-19 meningkat.

Kewaspadaan ini dilakukan mengingat China sebagai importir tertinggi ke Indonseia, dan dengan adanya lockdown tersebut akan mengganggu pasokan barang jadi plastik karena impor plastik banyak dilakukan dari Shanghai. Meski begitu, Fajar bilang kondisi ini dinilai baik jika pengusaha bisa memanfaatkannya.

“Jika dimanfaatkan, maka permintaan dalam negeri bisa terisi penuh oleh supply lokal, dan membuat industri hilirnya meningkat,” kata Fajar.

Menurutnya, lockdown tersebut juga diperkirakan akan mengganggu ketersediaan kontainer, karena tidak bebas bergerak di daerah-daerah tertentu. Sehingga, perlu adanya antisipasi agar pesanan-pesanan ekspor tidak terkendala dalam proses pengirimannya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Shanghai Perluas Lockdown ke Bagian Barat Kota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×