kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Setelah keretaapi, GeNose bakal diterapkan pada transportasi laut dan udara


Selasa, 23 Februari 2021 / 23:06 WIB
Setelah keretaapi, GeNose bakal diterapkan pada transportasi laut dan udara
ILUSTRASI. Calon penumpang meniup kantong saat tes COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (18/2/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan penerapan alat pendeteksi Covid-19 karya anak bangsa GeNose pada transportasi laut dan udara. 

Untuk mempersiapkan penerapan GeNose itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan peneliti UGM pada Selasa (23/2).

“Di keretaapi, animo masyarakat untuk menggunakan GeNose sangat bagus dan saat ini para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara juga menginginkan penggunaan GeNose," kata Budi. 

"Tentunya, akan kami lakukan dengan hati-hati,” ujar dia, seperti Kontan.co.id kutip dari laman resmi Kemenhub.

Menurut Budi, perlu penerapan GeNose di simpul-simpul transportasi agar masyarakat mendapatkan akses terhadap alat pendeteksi (screening) Covid-19 yang lebih terjangkau. Sehingga, bisa mengurangi potensi penularan saat menggunakan transportasi umum.

Baca Juga: Ini 8 stasiun KAI yang sediakan layanan GeNose C19dengan tarif Rp 20.000

Rencananya, penggunaan alat deteksi GeNose di Pelabuhan Tanjung Priok pada akhir minggu ini secara acak. 

Penerapan mulai 1 April

Sementara untuk sektor udara, penerapannya baru mulai 1 April 2021 karena ada beberapa hal yang harus melalui pembahasan lebih lanjut secara teknis operasionalnya.

Budi menjelaskan, penerapan pemeriksaan melalui GeNose di sektor keretaapi bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara. 

Ia pun meminta direktur jenderal (dirjen) perhubungan udara dan dirjen perhubungan laut untuk mempersiapkan mekanisme dan SOP-nya, menyesuaikan dengan regulasi yang ada di kedua sektor tersebut.

Baca Juga: Berbeda dengan rapid antigen, Jubir vaksinasi Covid-19 sebut GeNose bersifat skrining

Muhadjir mengatakan, sangat mendukung penerapan GeNose sebagai salah satu alternatif alat pendeteksi Covid-19 yang digunakan di simpul-simpul transportasi

Soalnya, GeNose merupakan produk dalam negeri dan memiliki kelebihan-kelebihan, seperti lebih mudah dan aman penggunannnya, serta tingkat akurasi cukup tinggi.

“Semoga ke depan dapat diproduksi secara massal dan bisa terus dikembangkan sehingga tingkat akurasinya akan semakin meningkat," kata Muhadjir. 

Senada, Luhut mendukung penuh penerapan GeNose karena merupakan karya anak bangsa, sudah teruji, dan telah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan. 

“Saya menyetujui seluruh simpul transportasi menggunakan GeNose sebagai salah satu alternatif alat pengecekan terhadap Covid-19, tetapi kualitas dari GeNose harus terus ditingkatkan,” ujar dia.

Selanjutnya: Syarat dan tata cara tes GeNose C19 untuk aturan perjalanan kereta api jarak jauh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×