kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,97   7,57   0.84%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setahun pandemi Covid-19 di Indonesia, ini pekerjaan rumah terbesar bagi pemerintah


Selasa, 02 Maret 2021 / 13:54 WIB
Setahun pandemi Covid-19 di Indonesia, ini pekerjaan rumah terbesar bagi pemerintah
ILUSTRASI. Pelaksanaan tes swab PCR di sebuah laboratorium di Jakarta. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tepat setahun pandemi Covid-19 melanda di Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menuturkan, Pemerintah terus berupaya dalam menekan penyebaran laju penularan Covid-19.

Dalam penanganan pandemi, Dante menyebut kombinasi yang harus beriring dilakukan ialah, penerapan 3M di masyarakat dan 3T (testing, tracing, treatment) oleh Pemerintah.

"Kombinasi ini harus tetap berjalan walaupun kita sudah mengalami masa-masa sulit selama satu tahun ini. Kebersamaan inilah yang akan membuat kita keluar dari pandemi yang setahun ini berjalan," kata Dante dalam acara Peringatan Satu Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia yang diselenggarakan Kemenristek/BRIN secara virtual, Selasa (2/3).

Dante juga mengingatkan setahun pandemi, dalam proses treatment membuat beberapa tenaga kesehatan gugur lantaran berjuang di garda yang paling belakang. Setahun pandemi juga diakui membuat adanya perkembangan dalam proses pengobatan pasien Covid-19.

Baca Juga: Efek pandemi, industri pariwisata dan perhotelan diprediksi belum pulih tahun ini

Jika pengobatan Covid-19 terus berkembang, maka kini yang menjadi pekerjaan rumah besar yang harus ditangani ialah tracing dan testing. Dante bahkan mengungkapkan proses tracing merupakan proses yang sebenarnya lebih penting dari vaksinasi, karena memperkuat sisi hulu pencegahan penyebaran virus.

"Bagaimana testing yang baik, mempunyai validitas tinggi, sensitifitas dan spesifisitas tinggi. Tak kalah penting, proses tracing ini lebih penting dari proses vaksinasi, karena akan memperkuat sisi hulu dimana masyarakat akan dicari bukan ditunggu untuk didiagnosis sebagai Covid-19 infection," jelas Dante.

Maka, diperlukan penguatan posisi hulu misal penguatan peran puskesmas sebagai sektor paling dekat di masyarakat. Selain penguatan di puskesmas, Pemerintah juga akan meningkatkan petugas contact tracer lebih banyak lagi.

Terkait peningkatan tracing akan menggunakan sekitar 80.000 sampai 100.000 Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan kader-kader puskesmas untuk membantu di sektor hulu tersebut.

"Pentingnya apa mengetahui kontak erat sebelum mencapai stadium berat? Kalau diagnosis belum berat maka angka kematian akan berkurang. Maka ini jadi PR penting yang perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak," tegas Dante. 

Dante juga menyoroti mengenai stigma negatif bagi pasien Covid-19 kerap menjadi kendala proses tracing dijalankan. Maka perlu juga mengubah stigma negatif pasien Covid-19 di masyarakat. Dengan adanya pemahaman akan Covid-19 dan hilangnya stigma negatif akan membantu dalam proses tracing atau pelacakan.

Kementerian Kesehatan kini terus berupaya mengubah stigma negatif pasien Covid-19 dengan adanya kegiatan promotif kepada masyarakat. Sehingga dengan pemahaman tersebut, diharapkan masyarakat akan mengetahui bahwa tracing menjadi kunci agar dapat keluar dari pandemi.

"Bahwa kebersamaan untuk mengetahui diagnosis dini adalah proses yang akan tuntun kita keluar dari masa pandemi. Kemudian vaksinasi sebagai bentuk bridging antara 3M di masyarakat dan 3T di Pemerintah. PR masih banyak," ujar Dante.

Saat ini baru 1,8 juta orang yang sudah divaksinasi dari target 181,5 juta penerima. Vaksinasi akan gagal jika proses testing dan tracing tidak kuat. Proses vaksinasi akan sukses jika memasuki tingkat flattening-the-curve. Dimana flattening-the-curve harus didorong dengan tracing dan testing yang kuat.

"Kalau itu bisa berjalan, maka pandemi yang ada sekarang dilakukan dengan vaksinasi maka akan menjadi endemi atau kejadian lokal, kemudian jika endemi terjadi akan terjadi eradikasi atau pemberantasan penyakit," jelasnya.

Selanjutnya: Wamenkes: 2 Kasus mutasi virus corona dari Inggris ditemukan di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×