Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari
Adapun menteri lain yang harus meningkatkan kinerja lagi adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang dimotori oleh Agus Suparmanto. Sanny berharap Kemendag dapat meningkatkan lagi apa yang sudah dilakukan.
Hal yang perlu diperhatikan ialah terkait impor bahan baku dan bahan penolong bagi industri yang tak diproduksi di dalam negeri.
"Impor-impor bahan baku maupun bahan penolong yang sangat dibutuhkan oleh industri dalam negeri yang kebetulan dalam juga tidak ada jenis bahan baku atau belum diproduksi. Seringkali lambat ini suara-suara keluhan-keluhan dari teman-teman dari asosiasi ini yang kita harapkan Kementerian Perdagangan bisa lebih antisipatif untuk merespon kebutuhan industri pengolahan dalam negeri," ujar Sanny.
Baca Juga: Setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, begini kata pengusaha
Michael Susanto Pardi, Ketua Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia pun mengatakan hal yang sama. Dia bilang, Menperin punya kinerja cukup baik dengan adanya IOMKI saat awal PSBB.
Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga dianggap memiliki kinerja yang sangat mencolok. "Menteri Keuangan tentunya dan Menteri Perindustrian juga banyak membantu dengan IOMKI pada saat awal PSBB," kata dia.
Setali tiga uang, Michael pun menyebut Kemendag dapat bekerjasama lebih erat dengan Kemenperin. Terlebih pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah menjaga agar industri yang existing tetap bertahan, dalam artian tidak hanya hanya fokus kepada mencari investor baru.
"Kemendag menurut saya perlu kerjasama lebih erat dengan perindustrian, agar barang-barang yang sudah diproduksi lokal, bisa dilindungi dari gempuran barang-barang impor," jelasnya.
Michael juga berharap ada proteksi terhadap barang impor yang menurutnya sangat diperlukan. "Industri nasional mempekerjakan banyak karyawan, perlu proteksi terhadap serangan import dari barang-barang luar negeri yang di negaranya juga sedang over supply," ujarnya.