kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Setahun Jokowi-Ma'ruf Amin, Ekonom Indef: Semua menteri bidang ekonomi layak diganti


Senin, 19 Oktober 2020 / 20:01 WIB
Setahun Jokowi-Ma'ruf Amin, Ekonom Indef: Semua menteri bidang ekonomi layak diganti
ILUSTRASI. Setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo di setahun pertama kali ini mendapatkan rapor merah dari ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira. Nilai rendah pun diberikan Bhima untuk jajaran menteri di bidang ekonomi. 

"Kalau pendapat saya reshuffle total seluruh menteri ekonomi, biar ada kepercayaan dan penyegar, sehingga ada harapan baru dari investor," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (19/10).

Bhima pun menyebut, saat ini merupakan waktu yang tepat bila presiden melakukan reshuffle. Pasalnya, perombakan dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun dan menyeluruh. Namun, perombakan ini pun akan baik bila melihat komposisi menteri setelah reshuffle dilakukan.

"Ini tergantung komposisi pasca reshuffle, apakah menterinya didominasi profesional, tentu itu menjadi pertimbangannya. Tetapi kalau diputar-putar saja, itu-itu saja, itu tidak berpengaruh juga," jelas dia. 

Baca Juga: Beban berat APBN karena corona di setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin

Bhima pun berharap bila terjadi perombakan menteri, menteri yang dipilih didominasi oleh pihak yang kompeten dan profesional. Apalagi saat ini Indonesia tengah menghadapi kondisi extraordinary, dan membutuhkan menteri dengan kajian dan pengalaman yang kuat sehingga tidak perlu banyak penyesuaian.

Terlebih sejumlah menteri dari kabinet ini banyak yang harus belajar kembali dan tidak langsung tancap gas ketika menjabat sebagai menteri. "Nah langsung dihajar pandemi, jadi adjusmentnya lambat dilakukan," jelas dia. 

Selain itu, banyaknya menteri yang berasal dari kalangan politik pun membuat kebijakan yang dihasilkan pada 1 tahun masa pemerintahan kurang tepat. Dia juga mengatakan menteri-menteri tersebut kurang sense of crisis. 

Ini terlihat dari pemerintah yang menganggap remeh Covid-19 khususnya dari segi kebijakan ekonomi. Bahkan, pemerintah juga sangat optimistis sehingga pelaku usaha tidak disiapkan untuk menghadapi situasi terburuk.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×