kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Serapan Anggaran Belanja Pemda Penting untuk Sokong Pertumbuhan Ekonomi Nasional


Selasa, 29 Maret 2022 / 18:25 WIB
Serapan Anggaran Belanja Pemda Penting untuk Sokong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) menyampaikan arahan disela penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian dan Lembaga, serta Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, rendahnya realisasi belanja Pemerintah Daerah (Pemda) dapat mengganggu kinerja pertumbuhan ekonomi.

Ekonom Center of Reforn on Economics (Core) Yusuf Rendy mengatakan, kontribusi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat penting bagi proses pemulihan ekonomi, meskipun kontribusinya tidak banyak.

“Karena dari pos inilah pemerintah bisa mengintervensi perekonomian dengan beragam cara mulai dari pemberian bantuan hingga insentif pajak, sehingga secara tidak langsung jika intervensi tidak dilakukan maka tentu akan mempengaruhi ritme cepat/lambatnya proses pemulihan ekonomi,” tutur Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (29/3).

Baca Juga: Pemerintah Pusat Serahkan Barang Milik Negara Senilai Rp 222 Triliun ke Pemda

Asal tahu saja, umumnya, sektor pemerintahan terdiri dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam melakukan aktivitasnya, unit pemerintah pusat akan mengacu pada dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sedangkan unit pemerintah daerah (baik Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun Desa) mengacu pada APBD.

Sehingga, Yusuf bilang, untuk melihat kontribusi APBD pada pertumbuhan ekonomi bisa dilihat pada pos belanja pemerintah dalam Produk Domestik Bruto (PDB) .

Sebagai ilustrasi, Ia menggambarkan, pada tahun lalu kontribusi belanja pemerintah terhadap PDB mencapai 9,14%, dengan pertumbuhan tahun lalu mencapai 3,69%, kontribusi belanja pemerintah mencapai 0,34%.

Baca Juga: Kemenkeu Catat Realisasi PEN Baru 5% dari Pagu APBN Hingga 25 Maret 2022

Adapun sebelumnya, Kementerian Keuangan melaporkan realisasi belanja Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) per Februari 2022 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pada periode tersebut mencapai Rp 42,29 triliun arau 3,98% terhadap pagu APBD yang sebesar Rp 1062,43 triliun. Belanja daerah ini juga turun 18,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×