Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tetap percaya diri ekonomi tahun ini bisa tumbuh sesuai dengan target sebesar 3,7% sampai 4,5% year on year (yoy) pada 2021, kendati ramalan sebelumnya meleset.
Adapun pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi di periode Juli-September 2021 sebesar 4,5%% yoy. Nyatanya, perkiraan tersebut berbeda cukup jauh dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang sebesar 3,51% secara tahunan.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang bergantung pada mobilitas.
Untuk itu, penanganan pandemi Covid-19 akan terus dipantau oleh pemerintah. Kabar baiknya, kata Airlangga seluruh provinsi saat ini berada pada level 1 dan 2 dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca Juga: Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2021 dari sejumlah ekonom
Airlangga bilang, proyeksi perbaikan tren konsumsi masyarakat terkonfirmasi dari data Indeks Keyakinan Konsumen per Oktober 2021 sudah masuk dalam fase optimis atau berada pada angka 113,4, lebih tinggi dibandingkan 95,5 pada September 2021.
Senada, penjualan eceran juga sudah naik ke 5,2 pada periode sama, Kemudian, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur juga sudah berada pada 57,2.
“Jadi sebetulnya optimismenya ada. Jika pandemi bisa dikendalikan dan kita jaga sampai dengan kuartal IV-2021, maka pada kuartal IV-2021 belanja pemerintah diperkirakan akan bisa meningkat,” kata Menko Airlangga, Kamis (11/11).
Di sisi lain, perbaikan dari sisi produksi juga terlihat dari sektor otomotif yang diperkirakan sampai akhir tahun 2021 mencapai 850.000 penjualan. Ini jauh lebih baik dibanding tahun 2020 yang sebesar 600.000 penjualan.
“Terkait dengan fasilitas, tentu pemerintah akan melihat sampai bulan Desember untuk evaluasi tahun depan. Ada banyak hal yang akan dipelajari pemerintah, termasuk juga dengan hal penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Enam bulan ke depan juga adalah periode yg menentukan karena efek pandemi masih ada,” kata Menko Airlangga.
Baca Juga: Bertemu Biden, Jokowi ajak AS investasi di bidang ekosistem mobil listrik hingga EBT