kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2021 dari sejumlah ekonom


Jumat, 05 November 2021 / 06:10 WIB
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2021 dari sejumlah ekonom


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 cukup perkasa. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 melesat hingga 7,07% yoy. 

Sayangnya, kinerja pertumbuhan yang ciamik itu harus tersendat. Mengingat, pada awal kuartal III 2021 ada peningkatan kasus harian Covid-19 yang membuat pemerintah menarik rem darurat berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. 

BPS akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III2021 pada hari ini, Jumat 5 November 2021 pukul 09.00 WIB, dan nampaknya angka pertumbuhan tak akan setinggi kuartal II 2021. 

Konsensus pasar yang dihimpun oleh Kontan.co.id, menunjukkan median perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 berada di kisaran 3,35% yoy, atau lebih rendah dari pertumbuhan kuartal sebelumnya. 

Baca Juga: The Fed berencana mulai tapering off akhir November 2021, cermati saham-saham ini

Berikut perkiraan pertumbuhan ekonomi dari beberapa institusi yang berhasil dihimpun:

No Lembaga Angka Prediksi (yoy)
1 CORE Indonesia 0,6% - 1,5%
2 Bank Syariah Indonesia 2,72%
3 CELIOS 3%
4 INDEF 3% - 4%
5 Bank Danamon 3,23%
6 Bank Permata 3,48%
7 DRI 3,61%
8 BCA 3,64%
9 LPEM FEB UI 3,9% - 4,3%
10 Bank Mandiri 4,16%

Para ekonom melihat, adanya gelombang kedua Covid-19 tersebut memang menghambat progres pemulihan ekonomi. Adanya restriksi ketat yang diterapkan pemerintah menghambat aktivitas ekonomi, yang tentu berpengaruh pada pendapatan masyarakat dan daya beli masyarakat.

Selain itu, restriksi ketat juga menghambat kinerja berbagai lapangan usaha dan menjadi batu sandungan dalam menjemput realisasi investasi. 

Baca Juga: Jelang pengumuman GDP, simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Jumat (4/11)

Kabar baiknya, para ekonom masih melihat angin segar yang bertiup dari prospek ekspor. Mengingat, pada periode Juli 2021 hingga September 2021 neraca perdagangan surplus jumbo ditopang dengan kinerja ekspor yang manis. Ini tak lepas dari masih tingginya harga komoditas global. 

Meski memang sumbangan net ekspor kepada pertumbuhan ekonomi tak sebesar konsumsi rumah tangga maupun investasi, tetapi setidaknya ini menjadi pemanis bagi prospek pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×