CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Sempat hits karena diberhentikan IDI, Terawan kini menjadi Menteri Kesehatan


Rabu, 23 Oktober 2019 / 09:16 WIB
Sempat hits karena diberhentikan IDI, Terawan kini menjadi Menteri Kesehatan
ILUSTRASI. Kepala Rumah Sakit Pusat TNI AD Gatot Soebroto Dokter Terawan Agus Putranto tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam pengumuman Kabinet Kerja Jilid II hari ini Rabu (23/10), Presiden Joko Widodo menyebut nama Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan.

Nama Terawan memang sempat nge-hits pada April tahun lalu saat dia diberhentikan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Penyebabnya adalah Terawan mengembangkan metode 'cuci otak' yang belum melalui uji klinik dan terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke.

Baca Juga: Biografi bos Gojek, pengusaha yang kini jadi Menteri Pendidikan di usia 35 tahun

Siapa sebenarnya dokter Terawan? Terawan merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Lulus kuliah di 1990, dia langsung mengabdikan dirinya sebagai dokter TNI Angkatan Darat. Pria kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini sempat ditugaskan ke sejumlah wilayah. Sebut saja Bali, Lombok, dan Jakarta.

Kemudian, dia memutuskan memperdalam ilmu kedokterannya dengan mengambil Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Dia lulus pada usia 40 tahun.

Belum puas dengan ilmu yang dimiliki, Terawan kemudian menempuh program doktor  di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar dan lulus pada 2013.

Baca Juga: Jadi Menhan di era Gus Dur, kini Mahfud MD ditunjuk jadi Menko Polhukam

Seiring perjalanan karirnya, Terawan kemudian mengembangkan pengobatan yang dipatenkan dengan nama "Terawan Theory".  Melalui metode ini, pasien bisa sembuh dari stroke selang 4-5 jam pasca operasi. Metode inilah yang kemudian memunculkan pro dan kontra di kemudian hari.

Berkat prestasinya, Terawan kemudian diangkat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada 2015.

Jika bicara mengenai kariernya, pada 2009, Terawan juga pernah masuk sebagai tim dokter kepresidenan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×