Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat anjlok, kini harga daging ayam broiler telah kembali stabil. Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, harga ayam broiler sudah kembali ke harga normal.
Penjual daging ayam broiler di Pasar Palmerah, Yati mengatakan, saat ini harga ayam berada di Rp 33.000 per kilogram (kg). Harga tersebut diklaim merupakan harga ayam yang normal atau stabil.
"Sekarang harganya Rp 33.000 per kg, sudah kembali dari sebelumnya di Rp 26.000 per kg terus sempat ke Rp 29.000 per kg di pertengahan kedua Agustus," kata dia saat dijumpai Kontan.co.id di Pasar Palmerah, Minggu (28/8).
Menurut dia, perubahan harga ayam mulai terjadi pada pekan ketiga Agustus. Sebelumnya, di akhir Juli hingga awal Agustus, harga ayam sempat turun drastis hingga berada di bawah Rp 30.000 per kg.
Meski demikian dia bilang, penurunan maupun kenaikan harga ayam ini tidak begitu berpengaruh terhadap hasil penjualannya, karena margin yang diambilnya pun tetap sama.
Baca Juga: Begini Cara Badan Pangan Nasional Menstabilkan Harga Telur Ayam
"Sama saja, namanya pedagang kan kalau jual ya tergantung dapatnya dari peternak berapa, untungnya juga sama yang diambil," ujar Yati.
Dalam catatan Kontan.co.id, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) bilang, rata-rata nasional harga ayam hidup di tingkat peternak sekitar Rp 19.950 per kg pada pekan ketiga Agustus 2022.
Kondisi ini mengalami kenaikan sekitar 13% dibandingkan seminggu sebelumnya dan turun sekitar 10,3% dibandingkan sebulan sebelumnya.
Dalam kondisi tersebut, menurut Plt. Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim, sejatinya harga ayam ras ditingkat peternak sudah mengalami perbaikan meskipun masih berada di sekitar Harga Pokok Produksi (HPP) peternak yaitu Rp 19.000 - Rp 20.000 per kg.
Baca Juga: Ini Penyebab BI Proyeksi Terjadi Deflasi di Agustus 2022
Adapun puncak anjloknya harga terjadi pada minggu kedua Agustus 2022 yakni Rp 17.340 per kg (rata-rata nasional) dan Rp 16.400 per kg (rata-rata Pulau Jawa).
Isy menambahkan, berdasarkan informasi dari peternak, penurunan demand saat bulan Suro memang kerap terjadi karena hajatan/pesta sangat jarang terjadi khususnya di pulau Jawa sebagaimana budaya/keyakinan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News