Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seluruh Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BU BBM) yang berjumlah 11 perusahaan telah menandatangani komitmen perluasan biodiesel 20% (B20).
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengonfirmasi hal tersebut dalam acara Peluncuran Mandatori B-20. "Sudah teken kontrak semuanya," katanya singkat, Jumat (31/8).
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Energi, Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana.
Sebelumnya, dari 11 perusahaan BU BBM, hingga Rabu (29/8) baru dua perusahaan yang menandatangani kontrak tersebut, yakni PT Exxonmobile Lubricants Indonesia dan PT Petro Andalan Nusantara.
Asal tahu pemerintah telah menunjuk 11 perusahaan BU BBM untuk menambah volume bahan bakar nabati untuk kebutuhan non PSO sebesar 940.407 kiloliter.
Ke-11 perusahaan tersebut adalah PT Pertamina dengan volume sebesar 595.168 kiloliter, PT AKR Corporindo Tbk 120.800 kiloliter, PT Exxonmobile Lubricants Indonesia 73.050 kiloliter, PT Jasatama Petroindo 26.400 kiloliter, PT Petro Andalan Nusantara 60.000 kiloliter, dan PT Shell Indonesia 21.040 kiloliter.
Kemudian, PT Cosmic Indonesia 1.640 kiloliter, PT Cosmic Petroleum Nusantara 4.030 kiloliter, PT Energi Coal Prima 26.400 kiloliter, PT Petro Energy, dan PT Gasemas 10.000 kiloliter.
Adapun pengadaan tersebut dilakukan oleh 19 perusahaan Bahan Bakar Nabati, yakni PT Wilmar Bioenergi Indonesia, PT Wilmar Nabati Indonesia, PT Multi Nabati Sulawesi, PT Pelita Agung Agrindustri, PT Ciliandra Perkasa, PT Musim Mas, PT Inti Benua Perkasatama.
PT Sukajadi Sawit Mekar, PT Darmex Biofuels, PT Bayas Biofuels, PT Dabi Biofuels, PT Smart Tbk, PT Sinarmas Bio Energy, PT Cemerlang Energi Perkasa, PT Kutai Refinery Nusantara, PT Tunas Baru Lampung Tbk, PT Permata Hijau Palm Oleo, PT Batara Elok Semesta Terpadu, dan PT LDC Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News